Solo Batik Carnival Tampilkan Keindahan 11 Negara Asean
Solo Batik Carnival (SBC) ke-12 tahun 2019 akan dihelat di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (27/7). Pada penyelenggaraan tahun ini panitia akan menampilkan keindahan 11 negara di Asia Tenggara yang dibalut dalam tema 'Suvarnabhumi The Golden of ASEAN'.
Solo Batik Carnival (SBC) ke-12 tahun 2019 akan dihelat di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (27/7). Pada penyelenggaraan tahun ini panitia akan menampilkan keindahan 11 negara di Asia Tenggara yang dibalut dalam tema 'Suvarnabhumi The Golden of ASEAN'.
"Tema ini dimaksudkan untuk mengapresiasi batik pada level atau cakupan yang lebih luas. Tak hanya untuk orang Indonesia tetapi juga untuk masyarakat dunia," ujar Ketua Yayasan SBC Lia Imelda, Jumat (12/7).
-
Mengapa Batik Solo memiliki makna mendalam? Motif batik Solo cenderung berlatar cokelat atau warna gelap yang bermakna kerendahan hati, kesederhanaan, dan sifat membumi.
-
Batik apa yang dikenakan oleh Ibu Susi Sulistiyanto? "Bangga, rasanya bangga dapat mempromosikan diplomasi Batik secara total malam ini. Meski ini pertama kalinya kami turut serta acara ini, kami bersyukur audiens dari kalangan diplomat dan pengusaha menyambut baik. Bahkan sejumlah audiens langsung mendekati kami seusai pagelaran untuk menanyakan busana yang kami kenakan,"
-
Mengapa Hadinata Batik memilih untuk berkolaborasi dengan seniman Solo? Untuk membidik Milenial dan Gen Z, Hadinata Batik menghadirkan motif batik kekinian lewat kolaborasi dengan 10 seniman Solo.
-
Apa makna dari motif "Pari Sumilak" di dalam batik Bojonegoro? Pari (padi), sumilak (mulai menguning dan siap dipanen). Maknanya padi yang sudah siap dipanen di seluruh wilayah Bojonegoro.
-
Di mana batik encim berasal? Pekalongan adalah kota di pesisir utara Pulau Jawa yang pada zaman dahulu dijadikan sebagai pelabuhan besar untuk disinggahi oleh kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia seperti Cina, Arab, dan Eropa.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
Lia mengatakan pada ajang tahunan ini peserta akan menunjukkan kemegahan kostum yang mempresentasikan 11 negara Asean. Ke-11 negara yang dilibatkan adalah tuan rumah Indonesia (Wonderful Indonesia), Filipina (Kay Ganda Philippines), Malaysia (Truly Asia), Myanmar (Be Anchented, Myyanmar), Brunai Darussalam (The Greean Heart of Borneo), Laos (Simply Beatiful Laos), Vietnam (Times Charm, Vietnam), Kamboja (Kingdom of Wonder Kambiodia), Timor Leste (Being Fists Has Its Rewards), Thailand (Amazing Thailand) dan Singapura (Passion Made Passible).
Pengurus Yayasan SBC lainnya Susanto menambahkan, dengan mengangkat tema tersebut SBC ke-12 dapat diibaratkan sebagai 'emas' yang berharga dan dicari banyak orang.
"Harapannya SBC kali ini bisa menjadi daya tarik tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan menambahkan, SBC termasuk top 100 event pariwisata nasional. Ia berharap penyelenggaraan SBC mampu meningkatkan kedatangan wisatawan datang ke Kota Bengawan.
Baca juga:
Melihat Pembuatan Kain Batik di Rusun Rawa Bebek
Kemenperin Bikin Aplikasi Identifikasi Keaslian Batik
Ekspor Ditarget USD 60 Juta, ini Tantangan Industri Batik Indonesia
Menteri Airlangga Beberkan Peran Penting Batik Untuk Ekonomi Indonesia
Tinjau Pameran Kerajinan, Jokowi Beli Batik Betawi dan Jambi
Peringati Hardiknas, Siswa SD Ikut Lomba Membatik di Bogor