Solusi Sultan HB X Atasi Permasalahan Rumah Mahal di Yogyakarta
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan jika dirinya mengusulkan Sultan Ground (SG) yang merupakan tanah kepunyaan Keraton Yogyakarta bisa dipakai untuk membangun hunian yang dipakai oleh warga DIY. Dia menerangkan dengan konsep sewa tanah, nantinya biaya pembangunan hunian akan bisa ditekan.
Tingginya harga tanah di DIY membuat warga terutama generasi milenial kesulitan untuk menjangkaunya. Untuk mengatasi tingginya harga tanah ini Pemda DIY menawarkan sejumlah solusi.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan jika dirinya mengusulkan Sultan Ground (SG) yang merupakan tanah kepunyaan Keraton Yogyakarta bisa dipakai untuk membangun hunian yang dipakai oleh warga DIY. Dia menerangkan dengan konsep sewa tanah, nantinya biaya pembangunan hunian akan bisa ditekan.
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Bagaimana Sultan HB X menanggapi pernyataan Ade Armando tentang dinasti politik di Yogyakarta? Sultan HB X juga menyampaikan dalam pertemuannya dengan Raja Juli tak membahas tentang permasalahan Ade Armando. politikus PSI yang viral karena mempersoalkan dinasti politik di pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Gak membicarakan itu (soal Ade Armando). Saya enggak tahu kalau itu Sekjen (PSI). Baru ketemu juga," tutup Sultan HB X.
"Gelem ora (mau tidak), neng Bantul sisih kidul (di daerah Kabupaten Bantul sebelah selatan). Kan ada di sana Sultan Ground sehingga bisa murah. Ongkos tanahnya gak beli," kata Sultan, Kamis (6/4).
Terkait hunian murah ini, Sultan menyebut jika pihaknya tengah mencari solusinya termasuk dengan konsep berbagi kamar atau berbagi hunian untuk beberapa orang. Konsep berbagi hunian ini dinilai Sultan bisa menekan biaya sewa.
Dia menerangkan, kamar kos juga dinilainya memiliki harga sewa yang tinggi. Sultan merinci untuk sewa kamar kos, warga harus mengeluarkan 40 persen dari total penghasilannya.
"Kita di sini (DIY) kalau sewa kos kan mahal. Bisa sampai 40 persen sendiri dari total penghasilan," terang Sultan.
"(Ini) sedang kita upayakan ya. Tapi apakah bisa ya, misalkan satu tempat (hunian) misalnya ditinggali bisa tiga orang. Kalau sebulan (sewa) Rp 300 ribu atau Rp 400 ribu tapi dibagi tiga. Apakah visibel, misalnya gitu," tutupnya.
(mdk/fik)