SOTR malah bikin resah, Kapolda Metro perintahkan razia skala besar
"Yang enggak ada surat kita tilang. Yang tawuran kita tangkap," tegasnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menginstruksikan Kapolres dan Kapolsek untuk menindak tegas para pemuda yang tertangkap membuat keributan saat sahur. Hal ini disampaikan Tito ketika menerima Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan untuk membahas Sahur On The Road (SOTR) yang akhir-akhir ini meresahkan.
"Kami dan MUI memberikan tanggapan kepada SOTR di jalan yang lagi tren. Analisa kami, mungkin niat ini baik tapi nyatanya ada yang salah gunakan. Masalahnya adalah ada pada lalu lintas seperti tidak pake helm, buka kaca mobil belakang, bergerak rombongan dan membunyikan klakson. Ada juga yang duduk di atas mobil. Ada juga yang tawuran karena saling ejek. Ada yang bawa senjata," ujar Tito di ruang tamunya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/7).
"Oleh karena itu kami perintahkan Kapolres dan Kapolsek untuk razia skala besar dan berikan sanksi. Yang enggak ada surat kita tilang. Yang tawuran kita tangkap," imbuh dia.
Di samping itu, Tito meminta semua pemuda agar melakukan sahur dengan cara yang benar yakni dengan keluarga. Kepada orang tua, diingatkan untuk memberikan arahan kepada anak-anaknya untuk tidak menggelar SOTR.
"Kepada teman-teman, lakukan sahur dengan baik dan orang tua awasi dan dukung sahur dengan jalur yang benar," lanjutnya.
Di pihak lain, Wakil Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menegaskan makna sahur yang sebenarnya. Kata dia, sahur seharusnya membawa berkah bila dilakukan dengan cara yang baik dan benar dan tidak dibuat untuk kesenangan semata.
"Sahur jangan sampai ternodai karena sahur bawa berkah dari cara dan perilaku. Kalau tidak sesuai akhlak gimana bawa barokah. Sahur yang bawa berkah adalah dengan keluarga di mana ada edukasi dan ajang kumpul. Kalau on the road gimana maksudnya. Jangan jadikan sahur sebagai ajang hura-hura," tandas Amizar.