Suap Bank Banten, KPK cecar Ketua Fraksi Golkar DPRD soal Rano karno
"Wallahu a’lam, nanti tanya aja langsung ke Pak Rano nya ya. Saya ditanya tentang Golkar aja," ujarnya.
KPK menangkap tangan anggota DPRD Banten terkait suap proyek Bank Banten. Ketua Fraksi Golkar Banten Adde Rosi Khaerani saat dikonfirmasi dugaan keterlibatan Gubernur Banten Rano Karno enggan berspekulasi.
"Wallahu a’lam, nanti tanya aja langsung ke Pak Rano nya ya. Saya ditanya tentang Golkar aja," ujarnya usai diperiksa KPK, Senin (14/12).
Penyidik KPK pun juga menanyakan peran Gubernur Rano Karno dalam pembentukan Bank Banten meski pertanyaan yang diajukan menurut Adde tidak spesifik. Dia hanya menyampaikan ke penyidik bahwa Pemprov Banten mendukung pembangunan Bank Banten.
"Eemh, secara spesifik tidak. Tapi menyampaikan bahwa, saya sampaikan, memang ada dalam RPMJD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) pasti support terkait pendirian Bank Banten," pungkasnya.
Anggota DPRD Banten sekaligus menantu dari mantan Gubernur Banten ini tidak tahu menahu sampai mana pembahasan soal beberapa bank yang akan diakuisisi dalam pembentukan Bank Banten tersebut meski dia menyebutkan inisiatif pembentukan Bank Banten adalah Pemerintah Provinsi Banten.
"Iya dari pemerintah Provinsi Banten, tapi yang pasti kami dari Golkar memang sudah menolak dari awal," ujarnya.
Namun sekali lagi dia menegaskan dirinya dan fraksi Golkar lainnya tidak mengikuti lebih jauh lagi soal rencana tersebut lantaran sejak awal Fraksi Golkar telah menolak adanya pembentukan Bank Banten.
"Ya kami tidak tahu, karena kami dari awal karena arahan dari Ibu Tatu, DPD Golkar Banten, bahwa kami menolak. Jadi setiap kali pembahasan, Fraksi Golkar tidak pernah mengikuti di badan anggaran," ujarnya.
Baca juga:
Kader diciduk KPK, Golkar klaim dari awal tak setuju ada Bank Banten
Menantu Atut diperiksa KPK terkait suap anggota DPRD Banten
Kasus pembentukan bank Banten, 4 anggota DPRD diperiksa
Politisi PDIP sebut pimpinan DPRD Banten minta ketemuan bos PT BGD
Ketua tim pemenangan ditangkap KPK, Ratu tetap yakin menang Pilkada
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.