Sudirman Said ingin bangun sekolah untuk perangkat desa di Jateng
Sudirman Said ingin bangun sekolah untuk perangkat desa di Jateng. Selama ini, lanjutnya, banyak perangkat desa yang kebingungan dalam mengelola dana desa, baik ketika operasional maupun pelaporan.
Sudirman Said menyatakan akan melakukan pembangunan dari desa, baik dari infrastruktur maupun sumber daya manusianya. Salah satu caranya dengan mendirikan Akademi Perangkat Desa.
Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung Gerindra, PKB, PAN, dan PKS tersebut mengatakan akademi itu adalah upaya pembangunan yang menyasar desa.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Bagaimana Chatib Sulaiman meninggal? Pada 15 Januari 1949, keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh pihak Belanda. Mereka yang sedang melaksanakan shalat Subuh itu diberondong timah panas oleh tentara Belanda. Chatib bersama pimpinan perjuangan langsung tewas di tempat.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
"Saya menginginkan berdirinya Akademi Perangkat Desa. Ini bukan karena ingin menggaet panjenengan, namun ini karena ini menjadi kegelisahan saya," kata Sudirman di hadapan ratusan pengurus dan anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia Provinsi Jawa Tengah di Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (3/2) malam.
Sudirman mengatakan seluruh aparat memiliki sekolah untuk menjadi bekal pengabdian di masyarakat. "Untuk jadi kepala kepolisian harus sekolah, kepala TNI harus sekolah. Nah, perangkat desa ini harus ada sekolahnya. Setelah terpilih, perangkat desa masuk ke akademi. Agar bisa mengelola desa, keuangan desa, dan lainnya," katanya.
Selama ini, lanjutnya, banyak perangkat desa yang kebingungan dalam mengelola dana desa, baik ketika operasional maupun pelaporan.
Selain itu, pasangan Ida Fauziyah tersebut juga menyinggung kecilnya dana damping desa di Jawa Tengah. Jika dibanding Jatim dan Jabar, dana pendamping desa di Jateng lebih kecil.
"Maka harus ada pendampingan. Didampingi secara hukum maupun managerial keuangan. Mari kita berberes dan bangun Jawa Tengah bersama," katanya.
Sudirman mengatakan Jawa Tengah bukan provinsi sembarangan. "Apa yang diungkapkan Mbah Maimoen bahwa Jawa Tengah adalah tulang punggung Jawa sangat beralasan. Karena 32 dari 154 pahlawan nasional dari sini. Selain itu, sekolah pamong praja ada di sini, sekolah kepolisian (Akpol) ada di sini, sekolah TNI (Akmil) di sini. Sekolah seminari juga di sini. Semua tokoh nasional diolah di sini. Kalau boleh dibilang, Jawa Tengah ini kawah condrodimuko-nya Indonesia," katanya.
Sementara itu, Plt Ketua PPDI Jateng Teguh Wardoyo, mengatakan di Jawa Tengah terdapat 29 Kabupaten dan sekitar 7.809 desa. Dan terdapat 80.682 perangkat desa se-Jateng.
"Namun perangkat desa, tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah, dari Permendagri, pergub sampai perbub tidak pernah berpihak pada perangkat desa," katanya.
Padahal, katanya, perangkat melaksanakan tugas semua kementerian. Selain itu juga merangkap sebagai tokoh masyarakat. Perangkat desa dalam bentuk apapun memiliki peran yang sangat strategis.
"Secara kelembagaan perangkat desa ada, bergaji dari APBN, UU Nomor 6, Perangkat Desa dan Kepala Desa digaji negara. Pamong desa ada sejak dulu, jika kepala desa dipilih masyarakat dan ada jangka waktunya. Namun perangkat desa bisa berusia sampai 60 tahun. Dan tidak bisa diberhentikan. Ini karena keistimewaan perangkat desa. Namun tidak pernah diperhatikan pemerintah," tandasnya.
(mdk/eko)