Suhu Minus 1 Derajat Celsius, Embun Es Menyelimuti Dieng
Aryadi bilang embun es yang muncul kali ini masih tipis dan masih dalam skala luasan terbatas. Namun, menurut dia kemunculan pada Mei ini tetap di luar kebiasaan tahun-tahun sebelumnya.
Embun beku atau embun es nyaris selalu muncul tiap tahun pada kemarau di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Pun pada 2019 ini. Hanya saja, kemunculan embun es pada tahun ini datang lebih cepat dari biasanya.
Embun Es Dieng mendadak muncul pada Sabtu pagi, 18 Mei 2019. Ini cukup mengejutkan. Pasalnya, embun es biasanya muncul pada puncak kemarau antara Juni-September.
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
-
Kapan Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan? Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
-
Di mana Desa Kemudo terletak? Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berbagi inspirasi. Wilayah tersebut telah berhasil memupuk perekonomian warganya melalui pengolahan limbah industri yang berdiri di sana.
-
Kapan Taman Kusuma Bangsa diresmikan? Sebelumnya, Taman Kusuma Bangsa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (12/8) lalu.
-
Di mana Desa Kedungmulyo berada? Salah satu desa yang dilalui deretan Pegunungan Kendeng itu adalah Desa Kedungmulyo yang berada di Kecamatan Sukolilo, Pati.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Embun es atau disebut sebagai bun upas oleh warga Dieng dilaporkan muncul pada Sabtu pagi usai dipicu suhu minus satu derajat celsius. Embun es nampak di lapangan sekitar kompleks Candi Arjuna, Dieng Kulon Kecamatan Batur, Banjarnegara.
"Ini lebih cepat dari biasanya. Tadi pagi muncul sekitar pukul 05.30 WIB," kata Kepala UPT Dieng, Aryadi Darwanto, lewat sambungan telepon.
Aryadi bilang embun es yang muncul kali ini masih tipis dan masih dalam skala luasan terbatas. Namun, menurut dia kemunculan pada Mei ini tetap di luar kebiasaan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, ada tanda-tanda sebelum fenomena embun es itu muncul Sabtu pagi. Dua hari sebelumnya, cuaca di Dieng cenderung cerah.
Beberapa malam sebelumnya, di daerah lebih rendah, suhu sudah mulai turun. Suhu akan lebih turun lagi saat pagi menjelang. Tanda lainnya adalah munculnya kabut tebal.
"Tadi pagi kan saya liat di teras itu suhu empat derajat lima derajat. Terus saya naik ke kompleks candi. Ternyata benar di sini minus satu derajat. Sudah ada embun es," dia mengungkapkan.
Embun es kerap diburu oleh wisatawan. Akan tetapi, kemunculannya sukar diprediksi. Terkadang, embun es bisa muncul beberapa hari berurutan. Namun, sering kali embun es hanya sesekali muncul di musim kemarau.
Bagi wisatawan, embun es Dieng selalu menarik. Biasanya, tiap kali embun es itu muncul, wisatawan akan banyak berdatangan ke salah satu kawasan permukiman tertinggi di dunia ini.
Mereka kerap mengabadikan fenomena embun es, entah dengan foto atau video. Embun es membuat Dieng layaknya musim salju di negara empat musim.
Kunjungan wisatawan yang tinggi itu pun tentu jadi jalan rejeki untuk warga Dieng dan sekitarnya. Penginapan penuh pada musim-musim munculnya embun es, terlebih pada akhir pekan atau libur panjang.
Namun, munculnya embun es pada Sabtu ini tak sebegitu menakutkan. Pasalnya, embun es masih cenderung tipis. Kemunculannya pun hanya di sekitar lapangan sebelah timur kompleks Candi Arjuna.
Tetapi, bagi petani Dieng, embun es juga sangat diwaspadai. Pasalnya, embun es merusak dan sangat mematikan untuk tanaman kentang muda dan sayuran lainnya.
"Kalau sudah lebih tebal lagi itu yang membahayakan untuk tanaman kentang," dia menerangkan.
Dengan suhu lebih rendah lagi, misalnya sampai minus empat atau lima, atau lebih rendah lagi seperti tahun 2018 lalu yang sampai minus tujuh derajat celsius, embun es bisa lebih tebal dan berbahaya untuk tanaman kentang segala usia dan sayuran lainnya.
Selain lebih tebal, embun es itu juga berdurasi lebih lama dan dalam skalanya lebih luas. Bun upas diartikan sebagai embun beracun lantaran sifatnya yang mematikan untuk tanaman.
"Kalau sudah sampai minus empat derajat, minus lima itu bisa menyeluruh. Sampai daerah atas, ladang, permukiman ada semua," dia mengungkapkan.
Baca juga:
Masuk Musim Kemarau, Gunung Kidul Hampir 1 Bulan Tak Diguyur Hujan
Diterjang Ombak Tinggi, KM Tanjung Jaya Terombang Ambing di Laut Tanjung Kurung
Penampakan Puting Beliung di Perairan Singapura
BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin Kencang di Jaksel dan Jaktim
BMKG Prediksi Hari Ini Jakarta Diguyur Hujan Lokal
BMKG Prediksi 3 Hari ke Depan Jabodetabek Hujan Disertai Angin Kencang & Kilat