Sumut Belum Sanggup Tes PCR Sesuai Standar WHO
Untuk mengatasi masalah ini, Edy menyatakan terus berupaya melobi Menteri Kesehatan agar reagen yang dibutuhkansegera terpenuhi. “Barusan saja kita telepon Menteri Kesehatan,” tegas Edy.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan pihaknya sulit memenuhi standar WHO agar melakukan 1.000 tes PCR dalam setiap sejuta penduduk per hari. Salah satu penyebabnya karena keterbatasan reagen/Kit Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
"Reagen-nya yang nggak ada. Kalau ada, mau semua rakyat Sumatera Utara, ini saya PCR," ujar Edy di rumah dinasnya, Kamis (30/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Edy memaparkan, reagen yang tersedia untuk PCR di Sumut hanya cukup digunakan selama 6 hari. Sementara Pemprov Sumut tidak bisa langsung membelinya. “Kita punya sekarang ini tinggal 6 hari reagenya, mau beli tidak ada. Harus izin ke Menteri Kesehatan,” ujar Edy.
Untuk mengatasi masalah ini, Edy menyatakan terus berupaya melobi Menteri Kesehatan agar reagen yang dibutuhkansegera terpenuhi. "Barusan saja kita telepon Menteri Kesehatan," tegas Edy.
Reagen merupakan kit senyawa kimia yang vital dalam tes menggunakan metode RT-PCR. Gunanya untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit COVID-19.
Saat ini, kasus konfirmasi Covid-19 di Sumut terus melonjak. Hingga kemarin jumlahnya mencapai 3.759 kasus. Data harian pada Rabu (29/7) bahkan mencapai rekor tertinggi yakni 241 kasus.
Baca juga:
Sandiaga sebut Tetap Ada Peluang Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
Yogyakarta Perpanjang Masa Tanggap Darurat Hingga 31 Agustus
Liburan ke Yogyakarta, 5 Siswa Akpol Positif Covid-19
Tolak Omnibus Law, Pendemo Desak Pemerintah Fokus Tangani Covid-19
Sebaran Pasien Sembuh Covid-19 pada 30 Juli
WNA Pasien Positif Covid-19 Bertambah 1, Total Jadi 367 Kasus