Survei Indikator: Masyarakat Lihat Ada Persaingan Kelompok di Internal Polri
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, mayoritas publik percaya ada persaingan antar kelompok dalam internal Polri. Hal ini berdasarkan terbongkarnya kasus penangkapan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba.
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, mayoritas publik percaya ada persaingan antar kelompok dalam internal Polri. Hal ini berdasarkan terbongkarnya kasus penangkapan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba.
Dari 39 persen responden yang tahu terkait kasus Teddy Minahasa, sebanyak 58,8 persen percaya bahwa ada persaingan antar kelompok di tubuh Polri. Sementara yang tidak setuju sebesar 28,2 persen.
-
Kapan Mayor Teddy dan Rajif Sutirto menjadi viral? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa kehadiran Teddy di debat capres menimbulkan polemik? Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 13 persen.
"Mayoritas dari yang tahu juga setuju bahwa terbongkarnya kasus ini menunjukkan adanya persaingan antar kelompok dalam tubuh Polri yang tidak sehat, 58,8 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat rilis survei, Minggu (27/11).
Responden juga ditanyakan terkait pemilihan Teddy sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Nico Afinta sebelum kasus terbongkar.
Sebanyak 64,7 persen responden menjawab bahwa terbongkarnya kasus Teddy menunjukan Kapolri tidak pandang bulu menindak anggota kepolisian yang melanggar.
Sedangkan, 26,9 persen menilai, penangkapan Teddy menunjukan Kapolri tidak cakap menentukan figur untuk Kapolda Jawa Timur.
Survei juga merekam opini publik terhadap isu persaingan antar jenderal di tubuh Polri. Sebanyak 37,3 persen setuju sedang terjadi persaingan antar jenderal.
Sedangkan 32,5 persen tidak setuju. Namun, ada 30,2 persen responden yang tidak tahu atau tidak jawab.
Indikator menggelar survei pada 30 Oktober sampai 5 November 2022. Survei menggunakan metode penarikan sample multistage random sampling dengan jumlah responden 1.220 orang. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)