Survei Kemendikbudristek: 1.296 Sekolah Jadi Klaster Covid-19
Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan Kemendikbud-Ristek terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat ada 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19. Hasil itu berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September 2021.
"Kasus penularan itu kira-kira 2,8 persen yang melaporkan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri, dalam diskusi daring, dikutip Rabu (22/9).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Jumlah 2,8 persen itu sama dengan 1.296 sekolah yang menyatakan ada klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas yang telah dilakukan. Jumlah tersebut sudah mencakup seluruh jenjang yang ada, mulai dari PAUD, SD, SMA, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Jumeri menuturkan, untuk jenjang pendidikan SD, dari 20.913 sekolah yang menjadi responden, 2,78 persen di antaranya atau 581 sekolah menyatakan terdapat klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas. Jumlah PTK yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 3.174 orang dan jumlah peserta didik yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 6.908 orang.
Selanjutnya jenjang pendidikan SMP, dari 7.085 sekolah yang menjadi responden, 241 sekolah di antaranya menyatakan terdapat klaster Covid-19 pada kegiatan PTM terbatas atau 3,40 persen dari keseluruhan responden di jenjang pendidikan SMP. Untuk jumlah PTK dan peserta didik yang terpapar Covid-19 ada sebanyak 1.502 orang PTK dan 2.220 orang peserta didik.
Kemudian, jenjang pendidikan dengan persentase terbesar ditemukan klaster Covid-19 adalah SMA. Dari 2.358 SMA yang menjadi responden, 107 sekolah menyatakan ada klaster pada kegiatan PTM terbatas atau 4,54 persen dari keseluruhan responden di jenjang pendidikan SMA. Ada 794 PTK dan 1.915 peserta didik yang menjadi bagian dari klaster tersebut.
Lalu, di tingkat SMK, dari total 2.267 responden, 70 di antaranya atau 3,09 persennya menyatakan terdapat klaster Covd-19 di sekolah setelah kegiatan PTM terbatas. Ada 609 PTK dan 1.594 peserta didik yang terpapar Covid-19 pada jenjang pendidikan SMK ini.
Di tingkat PAUD, dari 12.994 sekolah yang menjadi responden, 1,94 persen di antaranya atau 252 sekolah menyatakan ada klaster Covid-19 pada kegiatan PTM terbatas yang telah dilaksanakan. Dari angka tersebut, ada 953 PTK dan 2.007 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.
Berikutnya, untuk di SLB, dari 391 sekolah yang menjadi responden, ada 13 sekolah yang menyatakan terdapat klaster Covid-19 setelah PTM terbatas dilaksanakan. Dari klaster tersebut terdapat 131 PTK dan 112 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.
Jumeri menambahkan, hingga saat ini sebanyak 42 persen sekolah atau sekitar 118 ribu sekolah di wilayah PPKM level 1-3 telah menggelar belajar tatap muka secara terbatas. Tetapi, jumlah tersebut masih relatif rendah.
"Jadi dari angka itu, 37 (persen) itu pada seminggu yang lalu, kemudian saat ini masih 42 (persen), artinya progresnya sangat lambat," tandasnya.
Baca juga:
Puan: Keselamatan Siswa yang Utama, Sekolah Jangan Curi Start Pembelajaran Tatap Muka
PTM, 61 Siswi SMPN 3 Mrebet Positif Covid-19
54 Sekolah di Samarinda PTM Terbatas, Rekomendasi Dicabut Jika Prokes Dilanggar
Angka Putus Sekolah Meningkat 10 Kali Lipat akibat Pandemi
Klaster PTM Muncul di Jateng, Gubernur Ganjar Perintahkan Semua Daerah Gelar Tes Acak