Survei online ini tempatkan Sekda Jabar di posisi atas
"Di sini mengejutkan, dimana Iwa Karniwa menempati rangking pertama. Dari jumlah suara yang masuk hingga Minggu kemarin pukul 12.00 WIB dengan suara mencapai 17.827," kata Ketua Divisi Penerbitan dan Publikasi JMPD Yadi Mardiansyah dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (9/10).
Sekda Jabar Iwa Kaniwa menuai hasil mengejutkan dalam survei daring ihwal Pilgub Jabar 2018. Survei yang digelar Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD) menempatkan Iwa sebagai nomor satu dimana, nama-nama beken lainnya seperti Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar justru berada di bawahnya.
"Di sini mengejutkan, dimana Iwa Karniwa menempati rangking pertama. Dari jumlah suara yang masuk hingga Minggu kemarin pukul 12.00 WIB dengan suara mencapai 17.827," kata Ketua Divisi Penerbitan dan Publikasi JMPD Yadi Mardiansyah dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (9/10).
Iwa menduduki peringkat pertama dari 16 bakal calon gubernur Jawa Barat dalam survei yang digelar pihaknya selama dua bulan, mulai 10 Agustus – 8 Oktober 2017 di laman resmi JMPD beralamatkan www.jmpd.or.id. Iwa mengungguli nama lain yang terdiri dari politikus, birokrat, selebritas, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, akademisi, dan sejumlah aktivis, baik yang berasal dari Jawa Barat, maupun tingkat Nasional.
Ke-16 nama Bakal Calon Gubernur Jawa Barat 2018 tersebut, secara berurutan berdasarkan kuantifikasi voter sebagai berikut, Iwa Karniwa 24 persen dengan 4,384 Votes, Abdy Yuhana 24 persen, 4,272 Votes, Ahmad Syaikhu 22 persen, 3,810 Votes, Deddy Mizwar 11 persen, 2,044 Votes, Ridwan Kamil 5 persen, 969 Votes, Uu Ruzhanul Ulum 5 persen, 855 Votes, Dedi Mulyadi 2 persen, 385 Votes.
Kemudian tercatat ada Puti Guntur Soekarno 2 persen 343 Votes, Agung Suryamal 1 persen, 230 Votes, Nanat Fatah Natsir 1 persen, 172 Votes, Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym 1 persen, 149 Votes, Dede Yusuf 1 persen, 91 Votes, Netty Prasetiyani 0 persen, 53 Votes, Ineu Purwadewi Sundari 0 persen 45 Votes, Dessy Ratnasari 0 persen, 40 Votes, dan Asep A. Maoshul Affandy 0 persen, 21 Votes.
Yadi mengaku hasil survei ini terlihat berkebalikan dengan survei di lapangan mengingat survei daring adalah survei di dunia digital. Sehingga respondennya adalah masyarakat pengguna internet yang tidak mewakili perwakilan masyarakat. Polanya random.
"Survei ini berbasis internet, sehingga subjek penelitian adalah masyarakat digital, baik digital native maupun digital immigrant," terangnya.
Dia menuturkan indikator faktual dalam survei daring kemungkinan berbeda dengan faktual berdasarkan survei luring yang terjun langsung ke lapangan mengunjungi masyarakat, karena survei daring dikhususkan pada masyarakat pengguna gadget (komputer dan hp berjaringan).
"Maka sangat wajar jika hasilnya akan berbeda dengan survei luring," ungkapnya.
Yadi mengungkapkan bahwa metode survei ini dilakukan dengan logged by Cookie and IP, maskudnya sistem mendeteksi alamat perangkat (IP address) dan jejak singgah (cookie) dari perangkat yang digunakan responden, sehingga prinsip one man one vote dalam survei ini tetap terjaga.
Deteksi IP dan cookie memungkinkan responden digital tidak bisa memilih untuk lebih dari sekali dengan perangkat yang sama. Survei Daring dibuat, dengan pertimbangan bahwa banyak Bakal Calon Gubenur, khususnya Jawa Barat, melakukan sosialisasi di dunia digital. “Mereka membangun website sendiri atau membuat laman-laman di media sosial; terbanyak tersedia dalam facebook, instagram, dan twitter,” paparnya.