Survei SMRC: 95 Persen warga Indonesia tolak ISIS
62 Persen warga Indonesia mengenal ISIS.
Masyarakat Indonesia hampir seluruhnya menolak keberadaan kelompok Islamic State of Syria and Iraq (ISIS). Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, dari 62 persen yang mengenal ISIS, 95 persen justru menolak tegas organisasi teroris itu ada di Indonesia.
"Temuan ini menyatakan 62 persen warga Indonesia mengenal ISIS. Dari mereka yang tahu ISIS, hanya 0,8 persen yang menyatakan setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS," kata Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jl. Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1).
"Sebaliknya dari 62 persen warga yang tahu ISIS, 95 persen menyatakan tidak setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS," imbuh dia.
Djayadi menerangkan, dari 62 persen warga Indonesia yang mengetahui adanya ISIS tersebut, 90 persen menyatakan jika ISIS adalah ancaman bagi NKRI. Sementara itu, 4,4 persen menyatakan bukan ancaman bagi NKRI.
"Hal ini menunjukkan jika masyarakat kita menyadari keberadaan ISIS namun pada saat yang sama tidak setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS," jelas dia.
Penelitian SMRC juga menunjukkan penolakan besar terhadap ISIS tersebar merata di semua kategori gender, wilayah desa-kota, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, etnis, dan agama. Di semua kelompok itu, hanya 0,2 persen yang menyatakan ISIS boleh berdiri di Indonesia.
Namun demikian, survei yang dilakukan SMRC ini menunjukkan adanya kelompok masyarakat yang kurang memperoleh informasi tentang ISIS. Dari penelitian ini, sekitar 63 persen warga Indonesia yang berpendidikan SD dan 60 persen warga yang berpenghasilan di bawah satu juta tidak mengenal ISIS.
Sayangnya, dari segelintir orang yang bersimpati terhadap gerakan ISIS, terdapat indikasi bahwa dukungan terhadap ISIS memiliki kecenderungan kuat di kalangan kaum muda dibandingkan kelompok umur lainnya.
"Walau tetap rendah, terdapat 4 persen warga berusia 22-25 tahun dan 5 persen warga masih sekolah/kuliah yang mengenal ISIS menyatakan setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS. Sementara di kelompok umur lain, angka dukungan itu hanya berkisar 0-1 persen saja, jelas Djayadi.
Survei ini dilakukan pada 10-20 Desember 2015 lalu dengan wawancara tatap muka kepada 1.220 responden. Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun ke atas dan atau yang sudah menikah. Penarikan sampel dilakukan dengan metode acak bertahap (multistage random sampling).
Baca juga:
Peran asing di balik teror bom di Thamrin
Ada sekolah Islam di Jakarta mengajarkan ideologi Terorisme
Simpatisan ISIS di Indonesia mencemaskan
Sidang simpatisan ISIS, Robi akui beli lima tiket ke Suriah
Rekrut anggota ISIS, Aprimul bantu sediakan tiket tujuan Turki
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan agen Mossad di Jakarta? Berkedok misi dagang, berbagai operasi intelijen dijalankan Israel dari Jakarta. Sejumlah hubungan kerja sama pernah dilakukan oleh militer dan intelijen Indonesia dengan Dinas Rahasia israel, Mossad. Bahkan Mossad pernah memiliki sebuah kantor di Jakarta yang disamarkan dengan 'misi perdagangan' agar orang-orang tidak curiga.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.