Sutradara asal Malang ini berbagi kisah sukses tembus Hollywood
Livi Zheng sedang berkeliling kampus-kampus di Surabaya untuk menceritakan perjuangannya menjadi sutradara di Hollywood.
Aktris dan sutradara muda kelahiran Malang, Jawa Timur, Indonesia, Livi Zheng, berbagi sukses tembus film Hollywood kepada mahasiswa di Surabaya, Selasa (3/11). Naskah film perdananya berjudul 'Brush with Danger', pernah 32 kali ditolak industri film di Amerika Serikat. Bahkan, saat naskah film milik atlet Wushu ini diterima, dia masih kesulitan merekrut kru profesional di Negeri Paman Sam tersebut.
Namun, perjuangan perempuan 26 tahun itu, pantang surut. Meski tak berasal dari keluarga berdarah seni, Livi mampu menunjukkan kalau dia mampu sukses di Hollywood. Dan film perdananya, yang dimainkan bersama adik kandungnya, Ken Zheng yang akan diputar serentak di Indonesia mulai 26 November 2015 mendatang ini, masuk seleksi nominasi Oscar.
Setidaknya, 'virus' sukses ini yang ingin ditebar Livi kepada mahasiswa di beberapa kampus yang ada di Indonesia, salah satunya di Kampus UK Petra Surabaya, Selasa (3/11). Selanjutnya, alumni SMP Pelita Harapan Tahun 2004 ini, juga akan berbagi sukses di kampus-kampus lain yang ada di Kota Pahlawan ini, dan di Jawa Tengah.
Livi menceritakan, sejak lulus SMP, dia pindah dan melanjutkan sekolah di Western Academy of Beijing, China. Kemudian di Tahun 2007, peraih penghargaan Received the Diaspora Creative Award 2015 ini, melanjutkan sekolah di University of Washington, Seattle, USA Member of ODE.
"Sebenarnya, saya lulusan fakultas ekonomi. Kemudian saya galau, bercita-cita ingin terjun di dunia film. Lalu saya melanjutkan sekolah di University of Southern California, Los Angeles di bidang perfilman," kata atlet Wushu dengan segudang juara internasional ini.
Selanjutnya, di tengah aktivitasnya sebagai atlet bela diri itu, dia ditawari membuat naskah film yang akan dipasarkan di Hollywood. "Saya diminta bikin skenario, yang saya buat sama adik saya Ken, tapi ditolak. Bahkan sampai 32 kali saya mengubah skrip dan skenarionya. Setelah diterima, justru saya mendapat kesulitan mencari kru filmnya," ungkap Livi.
Kata dia, kru film di Hollywood itu, tidak pernah mau bekerja sama dengan sutradara baru. Mereka bersedia, jika sutradaranya tenar, atau paling tidak sudah tahu naskah film-nya laik atau tidak. Dan akhirnya, dia berhasil bekerja sama dengan kru film peraih Emmy Award dan nominasi Piala Oscar.
"Itu sangat sulit di sana (Hollywood). Tapi dengan kemauan dan kerja keras, akhirnya saya berhasil menyelesaikan film yang saya sutradara dan bintang sendiri dengan adik saya ini," kata Livi.
Film yang proses syutingnya dilakukan di Seattle dan Los Angeles inipun akhirnya diputar selama dua bulan di bioskop-bioskop yang ada di USA. Tak kalah menariknya dengan film-film yang dimainkan aktor Jacky Chan, Brush with Danger ini juga tanpa stunt man (aktor pengganti).
Bisa dimaklumi. Sebab, seperti halnya Jacky Chan, yang kerap bermain di film-film Kung Fu, Livi dan Ken, dua saudara pemeran Brush with Danger ini, juga atlet bela diri, yang telah meraih 26 medali dan penghargaan bela diri bertaraf internasional, seperti USA Word Championship Las vegas dan juga US Open, Florida, dan segudang penghargaan bela diri yang mereka raih sejak usia 16 tahun.
Tak kalah membanggakan, untuk kali pertamanya, film yang dimainkan dan disutradarai sendiri oleh perempuan asli Jawa Timur, Indonesia inipun masuk seleksi nominasi Oscar untuk kategori best picture di ajang Academy Awards ke 87.
Tak tanggung-tanggung, film garapan Sun and Moon Films, USA bergenre drama-action ini, bersaing dengan film Interstellar, the Hunger Games: Mockingjay Part 1, dan juga Birdman. Film tentang perjuangan kakak-adik imigran gelap yang dikemas dengan adegan-adegan action seru ini, juga mendapat kehormatan menghadiri perhelatan Academy Awards bersama Joseph Gordon Levitt, Amy Adams dan Anna Kkendrick.
Selanjutnya, saat Livi tiba kembali di Tanah Air, dia berkesempatan menjadi pembicara di pertemuan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia. Dia juga telah menjadi pembicara di Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor.
Dan bulan ini, dia tampil di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur, seperti Universitas Surabaya, UK Petra, Universitas Ciputra, Universitas Negeri Malang, dan beberapa kampus lainnya. Tak ketinggalan, kampus-kampus di Jawa Tengah juga akan disasarnya.
"Rangkaian acara ke kampus-kampus di Tanah Air ini, untuk menyebar 'virus' semangat bagi anak-anak muda Indonesia agar terpacu untuk terus berkreasi," tandas dia.
Sementara salah satu mahasiswi semester V jurusan sastra UK Petra yang ikut hadir di kuliah umum oleh Livi Zheng ini, Fransisca mengatakan, sangat luar biasa. "Dia (Livi) sangat wow. Ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk meraih prestasi. Yang tak kalah penting, meski pemula, Livi sudah menunjukkan dia mampu bersaing dengan orang-orang yang sudah memiliki jam terbang. Ini luar biasa," ucap Fransisca.
Baca juga:
Kisah Taufiq Effendi, tuna netra raih beasiswa dari 8 negara
Kisah Ali Alatas, 'Orang Hutan' yang jadi dokter
Kisah Bu Ijah, tukang sapu depan Istana Merdeka hidup pas-pasan
Daniel, relawan muda musuh kebakaran hutan yang serba bisa
Perjuangan anak tukang las mewakili Bali di lomba baca nasional
Demi bocah penderita kanker, kota ini rayakan Natal di Oktober
Ini sosok Basaria Panjaitan polwan pertama berpangkat irjen
Pengabdian suster rawat bayi-bayi prematur bisa bikin Anda menangis
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Siapa sosok inspiratif orang Batak yang sukses di perantauan? Jintar Tambunan yang berasal dari Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara ini memulai cerita perantauannya ketika Ia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan tambang di Irian Barat pada tahun 1970 silam.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.