Taat Standarisasi Lingkungan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Raih Anugerah Adi Niti dari Kementerian LHK
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam.
Lembaga Konservasi (LK) Agrowisata Sido Muncul meraih Anugerah Adi Niti 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa (10/9/2024). Anugerah itu diberikan oleh KLHK usai LK Agrowisata Sido Muncul dinilai taat terhadap penerapan standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam. Ia pun menyebut, standar KLHK tersebut memudahkan semua pihak, terutama pengusaha untuk tetap melestarikan lingkungan hidup.
- Mengenal Sialang, Pohon Adat Suku Petalangan yang Jadi Rumah Lebah Hutan
- Luhut Singgung Kualitas Udara di IKN Lebih Baik Dibanding Singapura
- Anggap Peraturan Menteri LHK Tidak Tepat Hitung Kerugian Ekologis, Kubu Tersangka Kasus Korupsi Timah Beberkan Alasannya
- Sido Muncul Sukses Meraih Proper Emas 2023 dan Green Leadership Utama dari KLHK
"Salah satu pertimbangan (kami mendapatkan penghargaan ini) karena sebelum standarisasi diberlakukan KLHK, semua aturan sudah kami ikuti, soal penataan lingkungan, air, penggunaan air tanah, proses limbah, semua kami ikuti, kalau tidak kami ikuti, kami tidak mendapatkan penghargaan yang pertama dari KLHK dan yang diberikan kepada perusahan swasta atau perorangan," ujarnya.
"Harapan saya standar ini memudahkan semua pihak untuk mengikuti aturan. Karena selain kegiatan ekonomi, Indonesia masa depannya itu yang harus dijaga adalah perlindungan terhadap lingkungan hidup," jelas Irwan.
Dirinya menegaskan, bagi Sido Muncul, menjaga lingkungan dan mengikuti aturan (standar LHK) sama pentingnya dengan bisnis yang dijalankan.
"Sehingga kami tetap mendapatkan keuntungan tetapi tidak merusak lingkungan, bahkan kalau bisa memberikan kontribusi dan berpartisipasi serta memberi masukan kepada stakeholders terkait," tegas Irwan.
Selaras dengan itu, Kepala Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko juga menyebut bahwa Sido Muncul sudah memenuhi 9 standar untuk sektor lingkungan hidup dan kehutanan yang ditetapkan oleh KLHK.
"Standar yang kami penuhi pertama itu dalam hal pengelolaan Lembaga Konservasi (LK), karena LK Agrowisata Sido Muncul merupakan tempat pelestarian genetik, flora, dan fauna, semua mengikuti standar KLHK, mulai dari sisi administrasi, sisi legal, tata pengelolaan, SDM, manajemen, semua tata kelola dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan standar KLHK," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap konservasi sumber daya hayati flora dan fauna kepada masyarakat dan lingkungan.
Hingga kini, LK Agrowisata Sido Muncul memiliki 52 jenis satwa sebanyak 154 ekor, baik yang dilindungi atau tidak dilindungi. Selain itu, LK Agrowisata Sido Muncul juga memiliki 400 spesies tanaman rempah dan obat.
Sido Muncul Sudah Terapkan Standar LHK
Kepala Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSIKLHK), Ary Sudijanto mengungkapkan bahwa anugerah yang diberikan kali ini merupakan apresiasi dan rekognisi kepada pihak yang telah bekerja sama selama ini.
"Sido Muncul kami berikan penghargaan karena kami baru melahirkan standar untuk Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dan yang dilakukan Sido Muncul sudah menerapkan standar tersebut yang BSIKLHK buat," ungkapnya.
Selaras dengan itu, Kepala BSI KLHK Solo, Yoyok Sigit Haryotomo menilai bahwa Sido Muncul sangat concern dengan Lembaga Konservasi (LK). Ia menyebut, Sido Muncul sudah menjalankan kegiatan yang sesuai dengan format atau persyaratan yang ada di BSIKLHK.
"Kami melihat bahwa Sido Muncul sudah melakukan SOP untuk lab udara, tanah, dan air, dalam hal konservasi, untuk penanganan satwa agar tidak terjadi penyakit sesuai dengan SOP dan ada juga dokter hewan dalam penanganan atau pencegahan atau reproduksi, dan hal tersebut menjadi sinyal positif untuk menerima anugerah," ujarnya.
Yoyok pun mengatakan, Sido Muncul sudah menciptakan ekonomi sirkular, baik untuk konservasi dan ekonomi untuk masyarakat.
"Hal itu bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dan dari sisi ekonomi sirkular sudah masuk dalam kategori, ini salah satu bentuk pemberian usaha dari pengusaha yang bisa berkontribusi kepada masyarakat dan pemerintah," katanya.
Jadi Bagian dari Perubahan Positif
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengajak semua pihak harus menjadi bagian dari perubahan positif bangsa, mampu berkontribusi memberikan keteladanan di dalam pengelolaan sumber daya alam, baik keteladanan bagi masyarakat di tingkat tapak hingga keteladanan bagi masyarakat global.
"Turbulensi yang terjadi dalam pengelolaan sektor lingkungan hidup dan kehutanan harus dapat kita atasi bersama, hingga mampu mewujudkan sebuah keseimbangan yang berkeadilan, saya mengajak para pihak untuk bersama-sama mendayagunakan standar untuk mengendalikan kualitas lingkungan hidup dan hutan," ujarnya.
(*)