Tabung gas meledak dua kali saat rumah di Samarinda ditinggal pemilik
Kurang dari 5 menit, api dengan cepat berkobar, menghanguskan atap hingga bangunan. Warga sekitar pun dilanda kepanikan, dan bergegas menyelamatkan barang-barang mereka.
Kebakaran di Jalan Gerilya Gang Family RT 35, Mugirejo, Samarinda, Kalimantan Timur, siang ini tadi menghanguskan 2 rumah. Sempat terdengar ledakan elpiji, dan nyaris menghanguskan rumah seorang jurnalis televisi.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 14.05 Wita. Kobaran api pertama kali terlihat dari bangunan bangsal, terdiri dari 3 pintu. Di salah satu pintu, terlihat kobaran api di bagian plafon.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Kapan Kawah Timbang mengeluarkan gas beracun yang menewaskan ratusan jiwa? Pada 20 Februari 1979, terjadi peristiwa Tragedi Sinila yang menyebabkan 149 orang warga Desa Kepucukan, Batur, Banjarnegara, meninggal dunia.
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
"Saya lagi ngopi di rumah, habis liputan. Duduk di teras, ada yang teriak api. Saya lihat, ternyata dekat rumah saya," kata salah seorang jurnalis televisi, Mashardiansyah (29), kepada merdeka.com, Rabu (22/8).
Kurang dari 5 menit, api dengan cepat berkobar, menghanguskan atap hingga bangunan. Warga sekitar pun dilanda kepanikan, dan bergegas menyelamatkan barang-barang mereka.
"Saya coba padamkan api pakai air di ember. Nggak bisa, karena angin kencang. Saya langsung selamatkan barang," ujar Mashardiansyah.
Belasan unit pemadam pun berdatangan. Disela upaya menyelamatkan barang, Mashardiansyah pun terluka. "Saya pecahkan kaca rumah tadi, karena kaca rumah sudah panas dekat rumah yang terbakar. Jadinya ya seperti ini (luka robek di tangan akibat pecahan kaca)," tambahnya.
Saksi mata lainnya di lokasi, Abdullah (42), memang melihat api cepat berkobar. "Awalnya asap hitam, kemudian kobaran api besar. Ada terdengar 2 kali ledakan, saya kira itu elpiji," ungkap Abdullah.
"Rumah itu ditinggal pemiliknya, nggak tahu kemana. Sepertinya korsleting listrik, karena awal api ada di plafon," sebutnya lagi.
Relawan kebencanaan, yang tiba di lokasi, bergegas memadamkan kobaran api, meski harus blusukan masuk ke gang kecil. "Dua pintu bangunan bangsal terbakar. Ada tidak kurang 10 unit pemadam diturunkan, dari pemerintah, swasta dan relawan kebencanaan," kata salah seorang koordinator relawan, Joko Iswanto.
Sekitar 45 menit kemudian, kobaran api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sementara sebab peristiwa, diselidiki Polsek Sungai Pinang.
Baca juga:
Tabung salju pencucian mobil meledak di Pamekasan, 1 orang tewas
Berawal bau tak sedap, Mahasiswa asal NTT jadi korban ledakan tabung gas
Ledakan di Grand Wijaya sempat dikira bom
Polisi cek dugaan kelalaian ledakan di Ruko Grand Wijaya, 5 orang diperiksa
Ledakan akibat tabung gas rusak 11 ruko di Grand Wijaya Center
Tukang kopi di Grand Wijaya: Denger suara keras banget, saya pikir bom