Tahan Diri Sebar Fitnah dan Hoaks, Jangan Mudah Terbawa Arus Keburukan
Jangan mudah terprovokasi sehingga bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Masyarakat harus mampu membentengi diri dari informasi hoaks, ujaran kebencian dan hasutan yang seliweran di media sosial. Jangan mudah terprovokasi sehingga bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Guru Besar bidang Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Achmad Mubarok mengatakan bahwa manusia sesungguhnya tidak suka kepada yang buruk. Tetapi daya tarik keburukan lebih kuat dibanding kebaikan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Dimana letak Kota Tua Jakarta? Di jantung ibu kota Indonesia, tersembunyi sebuah permata sejarah yang tak ternilai—Kota Tua Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
"Jadi ketika menceritakan apa saja yang terjadi, maka keburukanlah yang dominan diikuti oleh masyarakat, kebaikan tidak diikuti. Meskipun seseorang sesungguhnya suka kepada kebaikan. Psikologinya begitu," kata Mubarok dalam keterangannya, Senin (26/4).
Oleh karena itu, menurutnya, munculnya hoaks ini juga adalah konsekuensi munculnya IT terutama bagi orang awam. Mantan Wakil Ketua Komisi Kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengungkapkan era Teknologi Informasi (IT) saat ini juga menimbulkan kerusakan budaya luar biasa di masyarakat. Hingga ia menyebut sampai nanti suatu saat akan muncul era wisdom (kebijaksanaan).
"Era wisdom itu nanti ketika orang sudah sangat muak kepada keburukan, muak kepada kebohongan, muak kepada hoaks. Itu nanti akan muncul era wisdom, tapi itu masih akan lama. Karena sekarang orang masih menikmati era IT ini," tuturnya.
Untuk itu dia mengingatkan untuk mengurangi masifnya hal negatif masyarakat harus menahan diri. Terlebih saat ini bulan suci Ramadan. "Menahan diri dari berbicara bohong, mengadu domba, saling fitnah. Seluruh anggota tubuh berpuasa dan menjauhi keburukan," ujarnya.
"Kemudian kurangi aktifitas tidak diperlukan dan memilih hal yang betul-betul baik. Itu bisa produktif untuk membangun karakter manusia," tandasnya.
Baca juga:
Strategi Kominfo Bangun Imunitas Publik dari Bahaya Hoaks
Jangan Mudah Terpancing, Bentengi Diri dari Info Hoaks dan Adu Domba
CEK FAKTA: Hoaks Cover Majalah Tempo Bergambar Jokowi Ditenggelamkan
CEK FAKTA: Hoaks Petugas Kebersihan Pertamina Dapat Gaji Rp13 Juta
Ahli Bahasa Tak Hadir, Sidang Perkara Penyebaran Berita Bohong Jumhur Hidayat Ditunda