Tak ada biaya, balita penderita tumor di Banten dirawat di rumah
Akibat tumor yang diderita, Ibnu (2) mengalami kebutaan. Orang tuanya tak punya biaya untuk perawatan di RSCM.
Ironis, di tengah terbongkarnya kasus dugaan korupsi alat kesehatan provinsi Banten, yang melibatkan adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yakni Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Ibnu Ahmad bocah berumur 2 tahun asal Serang, Banten menderita tumor tak memiliki biaya untuk berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ibnu kini hanya bisa tergolek lemas di rumahnya.
Ibnu merupakan putra dari pasangan Apendi dan Sulkiah warga kampung Sumur Putat, Kecamatan Cipocok, Kota Serang menderita tumor pada bagian muka hingga menyebabkan kebutaan. Dokter di RSUD Banten tidak mampu menangani dan merujuknya ke RSCM.
Apendi orang tua Ibnu mengaku dirinya pasrah karena tidak mempunyai biaya saat mengetahui anaknya harus dirujuk ke RSCM. "Rumah sakit di sini enggak mampu menangani, dan harus dibawa ke RSCM. Kita enggak punya biaya jadi pasrah saja," ujar Apendi, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di Pasar Rau, Serang saat ditemui merdeka.com, Sabtu (8/3).
Selama ini, dia mengaku hanya memberikan ramuan dari tumbuh-tumbuhan untuk mengobati tumor yang diderita oleh anaknya sejak 5 bulan lalu itu. "Diobatin, dipakein ramuan kayak orang dulu, pake rumput-rumputan," kata Apendi.
Saat ditanya apakah pemerintah setempat pernah datang untuk membantu, Apendi mengatakan belum pernah dan dirinya tidak pernah berharap kepada pemerintah setempat. "Saya pasrah, saya pingin Ibnu sehat kembali. Dan tidak terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah yang saat ini belum pernah ada," ujarnya.
Apendi mengaku dirinya kini hanya bisa pasrah dan mengajak seluruh warga untuk mendoakan anak keduanya yang hanya bisa tergolek lemas di kasur agar sehat kembali seperti semula. "Buat sehari-hari hasil ojek enggak cukup buat hidup. Saya mengajak warga untuk mendoakan Ibnu agar sehat," pungkasnya.