Tak ada kemudahan meski anak jenderal
Meski berlabel anak jenderal, Roy tetap harus mati-matian untuk bisa lolos dari ancaman drop out di kampusnya.
Saat Roy Valentino duduk di bangku kuliah, ayahnya yakni Tubagus Hasanuddin sudah menyandang pangkat mayor jenderal. TB Hasanuddin sapaan akrabnya, dipercaya menjadi sekretaris militer presiden (Sesmilpres). Saat itu era Presiden Megawati Soekarnoputri.
"Tapi saya tidak merasa anak jenderal, biasa saja waktu itu," kata Roy saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (7/4).
-
Apa yang ditemukan oleh ketiga anak laki-laki itu? Tiga bocah laki-laki di Amerika Serikat menemukan fosil kerangka dinosaurus T-Rex yang berusia 67 juta tahun di hamparan tanah tandus di Dakota Utara.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Mengapa anak yang diganggu jin sering rewel dan gelisah? Apabila anak diganggu jin, mereka akan menjadi rewel, gelisah, dan seperti melihat makhluk yang tidak terlihat.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
Roy ingat betul pesan sekaligus tugas yang disampaikan TB Hasanuddin. "Harus jaga nama baik Papa," singkatnya.
Meski ayahnya sudah menjadi seorang jenderal, hidup Roy dan adiknya tidak serta merta menjadi lebih mudah dalam segala hal. Tidak ada istilah meminta difasilitasi, kemudahan seperti yang dilakukan beberapa keluarga pejabat dan politisi saat ini.
"Tidak ada yang namanya kemudahan karena anak jenderal. Tidak boleh. Malah dimarahin kalau minta tolong ini itu. Dia juga marah kalau langgar hukum."
Sejak kecil Roy mengaku terbiasa hidup susah. Jadi, meski ayahnya sudah punya posisi strategis di institusi TNI saat itu, Roy tetap harus belajar mandiri dan tak tergantung pada orangtua. Dia ingat betul saat harus kuliah ambil bekerja. Karena dilakoni sambil bekerja, kuliahnya tak kunjung rampung.
Meski berlabel anak jenderal, Roy tetap harus mati-matian untuk bisa lolos dari ancaman drop out karena kuliahnya yang sudah mendekati batas akhir.
"Tidak ada perlakuan khusus dari dosen atau rektorat hanya karena anak jenderal. Saya saja hampir di-DO, 6 tahun enggak lulus ya DO. Akhirnya masih punya waktu 1 tahun untuk selesaikan," kenangnya.
Di lingkup pergaulan dengan rekan sebayanya saat itu, Roy juga tidak diperlakukan istimewa atau disanjung karena latar belakang ayahnya. Dia selalu diingatkan oleh teman-temannya ketika bertingkah yang bisa berakibat buruk. Semisal saat dia hendak berkelahi, justru teman-temannya yang melerai karena khawatir Roy harus berurusan dengan hukum.
Hingga saat ini Roy masih menjaga hubungan baik dengan teman-temannya sesama anak jenderal. Mereka kerap berkumpul dan berbincang panjang lebar. Tak jarang mereka berbagi cerita mengenai sosok ayah masing-masing. Dia tidak membedakan antara anak jenderal polisi atau anak jenderal TNI. Yang terpenting sama-sama punya satu visi dan cara pandang.
"Saya malah lebih banyak teman anak jenderal polisi bukan yang TNI. Salah satunya teman baik saya, anaknya Pak Komjen Pol Makbul Padmanegara," katanya.
(mdk/hhw)