Tak Akui OSO Jadi Ketua DPD, Dana Reses GKR Hemas Ditahan Sejak 2017
"Walaupun dana reses tak keluar saya tetap menjalankan reses. Pernah laporan reses saya dianggap tidak ada. Padahal saya selalu memberikan laporan saat saya reses," urai GKR Hemas.
GKR Hemas mengatakan jika sejak tahun 2017, dana reses yang menjadi haknya sebagai anggota DPD RI tak lagi diterima olehnya. Hal ini dialami GKR Hemas sejak kepemimpinan DPD RI diambil alih oleh Oesman Sapta Odang (OSO) pada April 2017.
Permaisuri Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mengatakan jika OSO memberi syarat kepada setiap anggota DPD RI untuk menandatangani surat pengakuan atas kepemimpinan OSO. Jika ada anggota DPD RI yang tak mau menandatangani, kata GKR Hemas, maka dana reses yang menjadi haknya akan ditahan.
-
Apa yang dilakukan Profesor Adi Utarini untuk menekan demam berdarah di Yogyakarta? Uji coba yang dilakukan di Yogyakarta ini merupakan uji coba terkontrol acak pertama dari pendekatan baru dalam pengendalian demam berdarah.
-
Siapa saja yang ikut membentuk organisasi Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Di Yogyakarta, para ulama yang sebagian besar berasal dari kalangan Muhammadiyah membentuk sebuah organisasi kelaskaran bernama Askar Perang Sabil (APS).
-
Kapan Duta pindah ke Yogyakarta? Cerita Masa Kecil Fakta Menarik: Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Tujuan dibentuknya pasukan ini adalah membantu TNI dalam melawan musuh serta melandaskan perjuangan sesuai dengan ajaran Islam yang menyeru untuk berjuang di jalan Allah SWT.
"Kalau anggota yang tidak mau menandatangani surat pengakuan itu maka anggaran resesnya ditahan. Sampai sekarang dana reses sejak 2017 tidak pernah saya terima. Bagi saya tidak masalah. Yang penting bagi saya tetap bisa bekerja untuk masyarakat Yogyakarta dan seluruh Indonesia," ujar istri Sultan HB X ini di Kantor DPD RI Perwakilan DIY, Jumat (21/12).
Hemas menyebut jika meskipun tak mendapatkan dana reses dirinya tetap menjalankan tugasnya. Hemas mengaku dirinya selalu memberikan laporan saat reses namun laporannya itu tak pernah dianggap.
"Walaupun dana reses tak keluar saya tetap menjalankan reses. Pernah laporan reses saya dianggap tidak ada. Padahal saya selalu memberikan laporan saat saya reses," urai GKR Hemas.
GKR Hemas menambahkan dirinya tetap melakukan reses kendati dana reses tak turun karena merupakan bentuk tanggung jawabnya pada masyarakat Yogyakarta. GKR Hemas menerangkan jika masyarakat Yogyakartalah yang memilih dirinya sebagai anggot DPD RI.
"Saya tetap melaksanakan tugas (sebagai anggota DPD RI). Termasuk saya reses di DIY. Jadi yang memilih saya itu masyarakat Yogyakarta. Jadi saya tetap harus bertanggungjawab pada masyarakat Yogyakarta," tutup GKR Hemas.
Baca juga:
GKR Hemas: Saya Menolak Kompromi Politik dengan OSO
Jumat, Batas Waktu KPU ke OSO Mundur dari Hanura Atau Tak Masuk DCT DPD RI
Pekan Depan, Bawaslu Putuskan Laporan OSO Terhadap KPU
OSO Kaget Tak Diberitahu Ratusan Kader Hanura Demo di KPU
Ratusan Kader Hanura Demo di Kantor KPU Minta OSO Diloloskan Jadi Caleg DPD
Pimpinan MPR, DPR dan DPD Gelar Diskusi Refleksi Akhir Tahun