Tak Dapat Anggaran, Laboratorium PCR di Sumbar Galang Donasi
Salah satu laboratorium yang menangani pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand), terpaksa menggalang donasi. Langkah ini diambil setelah mereka tidak mendapatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Salah satu laboratorium yang menangani pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand), terpaksa menggalang donasi. Langkah ini diambil setelah mereka tidak mendapatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Unand dr Andani Eka Putra membenarkan adanya penggalangan donasi. Mereka melakukannya sejak tiga hari lalu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Hasil donasi itu akan digunakan untuk membiaya benda habis pakai (consumable). "Biaya (donasi) itu untuk barang-barang (habis pakai), seperti barang plastik, seperti cup, tabung, filter tip. Kita sudah menjalankan ini selama tiga hari belakangan," kata Andani di Padang, Selasa (3/8).
Dia menjelaskan, Pemprov Sumbar tak lagi mengalokasikan anggaran laboratorium itu sejak Januari 2021. "Tentunya dengan hal ini kami butuh donasi, sejak Januari 2021 tidak lagi dianggarkan, padahal pada tahun sebelumnya ada," jelas Andani.
Pihaknya mengaku bingung kebijakan pemangku kepentingan, lantaran laboratorium ini sebelumnya sudah ada, malah tidak dianggarkan. "Berpikirnya logikanya, laboratorium ini sudah ada dari tahun kemarin, kenapa (malah) tak dianggarkan," sebut Andani.
Sementara itu pada 2020, laboratorium itu mendapatkan anggaran mencapai Rp20 miliar, saat Gubernur Sumbar masih dijabat Irwan Prayitno. "Bahkan, kita juga dapat tambahan anggaran dari DPRD sebesar Rp5 miliar. Anggaran itu kita gunakan untuk pengembangan laboratorium," jelas Andani.
Pada 2021, pihaknya mengusulkan anggaran yang sama dengan 2020, yakni Rp 20 miliar lebih. Namun menurutnya, usulan itu tidak diindahkan. "Usulan kita Rp20-an miliar, tapi yang jadi fokus kita bukan soal anggarannya, tapi itikadnya, kenapa ini tidak dianggarkan," tutup Andani.
Baca juga:
Jokowi Minta Testing Ditingkatkan Hingga 400.000 per Hari
Bangka Belitung Kekurangan Alat Tes Antigen dan PCR, Laporan Hasil Testing Terlambat
KSP: Tenaga Kesehatan Mulai Keluhkan Kelelahan Lacak Pasien Covid-19
Pemerintah Diharapkan Sediakan Fasilitas Tes PCR di Setiap Kabupaten Kota
Wapres Minta Bali Tingkatkan 3T untuk Turunkan Kasus Covid-19
KSP Bentuk Mobile Training Team untuk Layani Masyarakat Jalani Isoman