Tak hanya tes urine, BNN siap telusuri jaringan pemasok narkoba ke DPR
Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, anggota DPR yang mengonsumsi narkoba hanya segelintir orang. Dia menyebutnya oknum. Namun memang diperlukan tes urine untuk membongkar jaringannya.
Pegawai negeri sipil (PNS) Kesetjenan DPR bernama Robbie Salam ditangkap tim Subdit 3 Resnarkoba Polda Metro Jaya karena diduga mengedarkan narkoba. Pimpinan DPR mendorong agar dilakukan tes urine untuk semua orang yang bekerja di DPR.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso memastikan siap menindaklanjuti permintaan setiap lembaga untuk proses tes urine. Termasuk permintaan tes urine untuk anggota DPR.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
"Kan kita juga melaksanakan tes urin di rapat kementerian lembaga ya. Dimana adalah ada yang kebutuhan-kebutuhan yang diminta oleh kementerian lembaga itu kita laksanakan," kata Buwas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Waseso menuturkan, pelaksanaan tes urine di DPR pernah dilakukan sebelumnya. Hanya saja baru sampai tingkat komisi-komisi.
"Sudah kan beberapa kali tapi baru di dalam komisi-komisi ya, sudah kita laksanakan," ujarnya.
Budi Waseso mengatakan, anggota DPR yang mengonsumsi narkoba hanya segelintir orang. Dia menyebutnya oknum. Namun memang diperlukan tes urine untuk membongkar jaringannya.
"Oh bisa saja kita minta untuk pembuktian bahwa ada keterlibatan oknum di dalam institusi atau lembaga itu," ungkapnya.
"Kita tetap bisa mengawaskannya, kita bekerjanya, kita akan menelusuri jaringan. Ada kecurigaan kita, kita akan tindak lanjuti. Kita minta kalau bisa buktikan bahwa orang ini memang terlibat," ucapnya.
Untuk diketahui, pegawai negeri sipil (PNS) Kesetjenan DPR bernama Robbie Salam ditangkap tim Subdit 3 Resnarkoba Polda Metro Jaya karena diduga mengedarkan narkoba. Robbie diamankan oleh tim Subdit 3 Resnarkoba Polda Metro yang dipimpin langsung oleh Kompol Sukamta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Senin (5/2) pukul 14.30 WIB. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa dua paket sabu seberat 0.5 gram dan alat isap sabu.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, DPR akan menggelar tes urine kepada seluruh pegawai dalam waktu dekat. "Makanya segera ini melakukan tes urin kepada semua pegawai DPR. Ini kalau ada yang macam-macam pecat saja langsung," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2).
Fahri mengaku telah mendengar kabar adanya PNS nakal sejak beberapa bulan lalu. Informasi tersebut merupakan hasil koordinasi dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo saat masih menjadi Ketua Komisi III.
Ketua DPR, kata Fahri, telah mempersilakan kepolisian untuk menangkap PNS-PNS nakal di lingkungan DPR jika terbukti memakai atau mengedarkan narkoba.
"Beliau (Bambang) sudah apa namanya semacam berkoordinasi dengan kepolisian bahwa kalau ada pegawai DPR yang dia dengar macam macam suruh tangkap saja," ucapnya.
Baca juga:
Mencari sosok garang pengganti Budi Waseso di BNN
Waseso soal hukuman mati untuk bandar: Tidak usah dilama-lamain
Arman Depari dianggap layak gantikan Budi Waseso jadi kepala BNN
Jelang pensiun, Budi Waseso kirim surat kriteria penggantinya ke Jokowi
Budi Waseso sebut penyelundupan narkoba antarnegara terkendala batas