Tak Ingin Lama di Penjara, Terpidana Narkoba Pilih Bayar Denda Rp1 Miliar
Tak ingin mendekam di penjara lebih lama, seorang terpidana kasus narkoba memilih membayarkan denda Rp1 miliar yang dijatuhkan padanya. Dengan demikian, ia hanya akan menjalani pidana pokoknya selama 18 tahun saja, tanpa perlu lagi menjalani pidana tambahan selama 1 tahun kurungan.
Tak ingin mendekam di penjara lebih lama, seorang terpidana kasus narkoba memilih membayarkan denda Rp1 miliar yang dijatuhkan padanya. Dengan demikian, ia hanya akan menjalani pidana pokoknya selama 18 tahun saja, tanpa perlu lagi menjalani pidana tambahan selama 1 tahun kurungan.
Peristiwa itu terjadi di Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya. Seorang terpidana narkoba bernama Deni Wijaya, diketahui membayar uang denda sebesar Rp1 miliar ke negara melalui Kejari Tanjung Perak.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
Kajari Tanjung Perak, I Ketut Kasna Dedi, menjelaskan, uang denda tersebut diserahkan oleh keluarga dari terpidana Deni Wijaya. Selanjutnya uang denda tersebut disetorkan ke kas negara melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pahlawan Surabaya.
"Perkara tahun 2013 yang telah berkekuatan hukum tetap. Vonis kasasinya 18 tahun penjara, denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan," terangnya, Jumat (10/9).
Dengan dibayarnya denda tersebut, maka Deni tidak lagi menjalani hukuman tambahan yang dibebankan padanya. Sebab, hukuman tambahan tersebut dapat digantikan dengan denda sebesar Rp1 miliar.
"Dia (Deni Wijaya) hanya menjalani pidana pokoknya saja. Sekarang yang bersangkutan sedang menjalani hukuman di Lapas," jelasnya.
Diketahui, Deni Wijaya ditangkap oleh Satreskoba pada 30 Januari 2013 lalu. Saat ditangkap, Polrestabes Surabaya mengamankan 1,1 kilogram sabu dan 4.091 butir inex. Selain Deni, polisi juga turut menangkap anggota jaringan lainnya, Era Utari, berikut 2,3 gram sabu dan 131 inex. Selain itu, salah satu anak buahnya bernama Bambang Iswanto, juga turut diringkus.
Dari Bambang, polisi menyita 2,1 ons sabu dan 546 inex. Total barang bukti yang disita polisi yakni 1,5 kg sabu dan 4.786 butir inex, yang nilainya mencapai Rp4,5 miliar. Ketiganya diadili dalam berkas perkara terpisah.
Saat disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Deni Wijaya divonis 12 tahun penjara, denda Rp1 miliar subsider 2 bulan kurungan. Atas putusan tersebut, JPU Kejari Tanjung Perak mengajukan banding. Dan hasilnya, Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya menguatkan putusan PN. Deni pun mengajukan kasasi. Hasilnya Mahkamah Agung (MA) memperberat hukumannya menjadi 18 tahun penjara, denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan.
Baca juga:
Polisi Tangkap Sindikat Produsen Tembakau Sintetis
Perjalanan 2 Bandar Sabu Asal Iran Sebelum Ditangkap di Karawaci Tangerang
Polisi: Produsen Sabu di Tangerang Terima Bahan Baku Berbentuk Gel dari WN Turki
Ketua LPSK Ungkap Kendala Lindungi Saksi Kejahatan Narkotika
Tinjau Lapas Tangerang yang Terbakar, Mahfud MD Soroti Dominasi Kejahatan Narkotika
Narkotika dan Ribuan Lembar Uang Palsu di Kota Bogor Dimusnahkan
Edarkan 1 Kg Ganja, 2 Mahasiswa di Makassar Ditangkap