Tak Kunjung Pulang, Keluarga Penyerang Mabes Polri Sempat Mau Lapor Polisi
"Mah saya mau keluar sebentar,” kata ZA kepada sang ibunda pamit pada Rabu (31/4) pagi sekitar Pukul 08.30 WIB. Ditunggu hingga malam hari, ZA tak juga pulang. Orangtua sempat ingin melapor ke polisi.
"Mah saya mau keluar sebentar,” kata ZA kepada sang ibunda pamit pada Rabu (31/4) pagi sekitar Pukul 08.30 WIB. Ditunggu hingga malam hari, ZA tak juga pulang. Orangtua sempat ingin melapor ke polisi.
Hingga akhirnya, kabar mengagetkan pun datang. Sejumlah polisi mendatangi rumah ZA, mengabarkan bahwa sang putri bungsu itu menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri Rabu sore. ZA pun tewas dilumpuhkan petugas.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
Banyak yang tidak menyangka kalau ZA, perempuan berusia 25 tahun menjadi pelaku penyerangan di Mabes Polri. ZA dikenal warga sebagai sosok pendiam dan jarang keluar rumah.
Kusdi, Ketua RT tempat tinggal ZA di Ciracas, Jakarta Timur mengatakan, ZA tidak bergaul dengan warga sekitar. Berbeda dengan orangtuanya dan kakak-kakaknya yang sering bersosialisasi.
"Padahal ayah dan ibunya aktif dia. anaknya (ZA) doang yang diam di kamar saja. Kalau keluar itu paling sampai teras, berapa menit, balik lagi ke kamar," kata Kusdi ketika ditemui wartawan, Kamis (1/4).
Kusdi menceritakan, sempat terkejut saat sejumlah polisi datang ke rumahnya kemarin. Para petugas bertanya dimana lokasi rumah ZA.
"Tumben dari Polda datang ke sini, ada acara apa, kaget saya. Ternyata tanya alamat rumah si pelaku ini. Saya kasih tahu di samping sini rumahnya," ujarnya sambil menunjuk ke arah rumah ZA.
Lebih lanjut, Kusdi mengatakan, berdasarkan pengakuan dari keluarga, kalau ZA sempat pamit dari rumah sejak pagi. Namun tidak ada yang mengetahui kemana ia pergi. Karena kepergian itu, pihak keluarga, lanjut Kusdi, sempat khawatir dan ingin melapor ke polisi. Sebab, sang anak pergi dari pagi tak kunjung pulang.
"Kata keluarganya sudah mau lapor ke kepolisian, karena dari pagi jam 9 pagi sampai Maghrib belum pulang-pulang. Jam setengah 9 keluar katanya. Tapi sampai seharian, Maghrib sampai meninggal itu enggak ada kabar," tutur Kusdi menceritakan keterangan keluarga ZA.
Dimakamkan di TPU Pondok Rangon
Kini ZA tak kembali pulang dengan utuh, hanya jasadnya saja. Dia pun telah dikebumikan di TPU Pondok Rangon.
Kusdi menyampaikan, kalau jenazah ZA telah dibawa langsung menuju TPU Pondok Rangon tadi malam.
"Sudah semalam, sekitar jam setengah 1 (00.30 WIB) orang-orang berangkat TPU, sudah dimakamkan," kata Kusdi.
Berdasarkan keterangan Kusdi, jenazah ZA pun tak dibawa ke rumah duka. Melainkan langsung diantarkan dari RS Polri Kramat Jati menuju TPU Pondok Rangon.
"Malam habis dari RS Polri langsung dimakamkan di TPU pondok Rangon," jelasnya.
Sementara berdasarkan pantauan merdeka.com pagi ini di sekitar lokasi pun tidak nampak bendera kuning yang berada di sekitar kawasan rumah ZA.
Kondisi rumah berwarna putih tersebut pun nampak sepi, pintu terlihat tertutup. Termasuk rolling door berwarna biru yang tergembok. Selain itu, garis polisi atau police line yang sebelumnya membentang di depan rumah juga sudah tidak ada.
Sementara, dari luar rumah juga tidak terdengar suara aktifitas keluarga, termasuk personel polisi yang terlihat sudah tidak ada yang berjaga.
Sebelumnya, salah satu warga yang ditemui di lokasi mengatakan, kalau keluarga ZA saat ini sudah tidak ada di rumah. Seluruhnya telah dibawa oleh petugas ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati Jakarta Timur.
"Sepi mas, sudah ke RS semalam. Sepengetahuan saya sih sudah dimakamkan di TPU Pondok Rangon," kata dia.
ZA tewas ditembak polisi setelah masuk ke areal Mabes Polri dan melepaskan tembakan ke arah aparat.
"Ya untuk lokasi pemakaman sudah kita koordinasikan dengan satuan pelaksana yang ada di Pondok Ranggon, sudah kita koordinasikan," kata Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah ditemui di kediaman ZA, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3) malam.
Baca juga:
Usai Serangan di Mabes Polri, Polda Bali Perketat Pengamanan Hingga Polres dan Polsek
DPR Perketat Pengamanan Pasca Teror di Mabes Polri
Teror di Mabes Polri, Jokowi Minta Kapolri-Panglima TNI Tingkatkan Kewaspadaan
Penyerangan Mabes Polri, Jokowi Minta Masyarakat Tenang dan Waspada
DPR: Memutus Sel Terorisme Bukan Hanya Beban Polri, TNI & BNPT Tapi Juga Masyarakat