Tak Sampai 24 Jam Usai Vaksin, Siswa SD di Jombang Meninggal Dunia
Sebelum disuntik vaksin, pada Minggu (19/12) MBS menjalani prosesi khitan. Siswa umur 12 tahun itu kemudian mengikuti suntik vaksin yang diselenggarakan oleh sekolahnya sepekan kemudian pada 27 Desember.
MBS, siswa di SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia pada Selasa (28/12) pagi kemarin. Sebelumnya, dia baru saja mendapatkan vaksinasi Pfizer di sekolahnya, pada Senin (27/12) lalu. Dia meninggal tak sampai 24 jam setelah vaksin.
Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menjelaskan, siswa kelas 6 SD itu tinggal bersama orang tuanya di Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang. Namun, karena secara geografis letak rumah lebih dekat dengan perbatasan, maka ia bersekolah di kecamatan lainnya.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kenapa vaksinasi penting untuk anak? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita. Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana kita bisa melindungi anak dari cacingan? Melalui perubahan kebiasaan sehari-hari, kita dapat melindungi generasi muda dari ancaman cacingan yang seringkali merugikan pertumbuhan dan perkembangan mereka.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Karena rumah orang tuanya berada di perbatasan dan lebih dekat ke Mojowarno, maka Bayu sekolah di Gedangan," katanya, Rabu (29/12).
Yogas menambahkan, sebelum disuntik vaksin, pada Minggu (19/12) MBS menjalani prosesi khitan. Siswa umur 12 tahun itu kemudian mengikuti suntik vaksin yang diselenggarakan oleh sekolahnya sepekan kemudian.
"Tanggal 19 ia khitan. Seminggu kemudian sekitar tanggal 27 Desember, ada program vaksin sekolah. Saat itu si Bayu diantar oleh bapaknya sendiri. Yang melaksanakan petugas kesehatan dari Puskesmas Mojowarno," ujarnya.
Alami Demam dan Muntah-Muntah
Malam hari setelah disuntik vaksin, Bayu mengalami demam dan muntah-muntah. Karena tak kunjung sembuh, pada pukul 04.00 Wib Subuh bocah malang itu kemudian dibawa ke Puskesmas setempat. Satu jam kemudian Bayu meninggal dunia.
"Pagi kemudian jenazah kemudian dimakamkan," katanya.
Sebagai bentuk empati dan simpati pihak Puskesmas menyerahkan santunan sebagai tanda ikut berbelasungkawa kepada keluarga Bayu. Bupati Jombang Mundjidah Wahab juga sudah datang melayat ke rumah keluarga almarhum.
"Kami sendiri dari pihak kepolisian tidak bisa menjustifikasi kalau (meninggalnya Bayu) itu karena vaksin," tegasnya.