Tak sanggup merugi, korban kebakaran Pasar Ubud gantung diri
Sebelum ditemukan meninggal, Meranggi terlihat depresi dan menyatakan ingin mengakhiri hidup.
Diduga lantaran tidak kuat menanggung besarnya kerugian dialami, pasca kebakaran sejumlah kios dan toko di pasar seni Ubud, Gianyar, Bali, Dewa Made Meranggi (80), memilih bunuh diri. Lelaki tinggal di Ubud Kelod itu nekat gantung diri di halaman rumahnya, Kamis (31/3) dini hari.
"Saya tahunya saat keluar halaman menggendong anak. Kaget lihat orang tergantung di pohon kamboja, saya teriak. Ternyata itu bapak," kata menantu Meranggi, Ni Made Metri.
Melihat mertuanya gantung diri, Metri berteriak meminta tolong kepada anggota keluarga lainnya. Selendang menjerat leher Meranggi lantas dipotong. Namun, saat diturunkan, nyawa Meranggi sudah tidak tertolong.
Polsek Ubud dan dokter Puskesmas Ubud lantas datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara dan visum luar. "Hasil pemeriksaan sementara, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Kapolsek Ubud, I Ketut Widada.
Informasi lain menyebutkan, Meranggi terlihat tertekan setelah kejadian kebakaran Pasar Seni Ubud. Apalagi, dia dikabarkan memiliki empat los di pasar yang sudah ludes terbakar itu. Kondisi kesehatannya juga melemah lantaran mengidap maag. Bahkan di hadapan keluarga dan kerabatnya, dia juga kerap berucap ingin mengakhiri hidup.