Tak tahan sakit stroke, kakek 90 tahun gantung diri di pura

Si kakek sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.

Diduga tak kuat menderita sakit stroke dan kencing manis, I Ketut Batil (90) gantung diri di sebuah Bale Los Merajan (pura) Gede Bendesa Aban, Desa Bunutin, Bangli. Korban merupakan petani setempat.

Korban kali perta dilihat oleh I Nengah Tiasa (53) dan Ni Luh Suci, (50) yang tak lain adalah anak dan menantu korban. Saat itu kedua saksi pergi meninggalkan rumah untuk sembahyang. Sebelum pergi, keduanya sempat menengok korban yang sedang sendiri di dalam kamar bale Dauh (barat).

Setelah itu mereka pergi sembahyang di pura yang tidak jauh dari rumahnya. Namun setibanya di rumah, kedua saksi terkejut melihat korban telah tergantung di lambang Bale Los Merajan (pura) Gede Bendesa Aban, dengan menggunakan selendang warna kuning yang panjanganya 120 sentimeter. Atas kejadian tersebut saksi selanjutnya melaporkan ke Polsek Bangli.

Kapolsek Bangli, Kompol Ketut Widia membenarkan kasus tersebut. Katanya, sesuai hasil olah TKP dan keterangan saksi, disimpulkan kasus tersebut murni bunuh diri. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.

"Motif korban melakukan gantung diri diduga karena penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh," ungkap Kompol Widia, Kamis (21/1).

Dari pengembangan di masyarakat, korban sebelumnya juga sempat melakukan percobaan gantung diri setahun lalu. Namun niat bunuh diri itu berhasil digagalkan warga.‎

Baca juga:
Diduga ribut dengan istri, Nurdin tewas bunuh diri
Terlilit utang piutang, pengantin baru di Tangerang gantung diri
Coba bunuh diri minum racun serangga, Baicin gagal tewas
Kisah inspiratif Tawan si 'Iron Man' pemilik tangan bionik
Kisah kakek 73 tahun mengais rezeki dari jahitan sol sepatu
Mengenal Shubham, anak dari desa miskin jadi pegolf nomor 1 di dunia