Tak terima ditegur, satpam Unram keroyok wartawan hingga babak belur
"Saya bilang, pak itu batu jangan disimpan di sana, bisa bahaya, nanti kalau ada pengendara lewat dan tidak melihatnya,
Sadim (27), wartawan media lokal Nusa Tenggara Barat, dipukuli oleh satpam Universitas Mataram (Unram) bernama Dedy, Jumat (3/7) malam. Akibat pemukulan itu, korban mengalami luka sobek di bagian bibir atas sebelah kiri.
"Satpam itu memukul saya tepat di bagian rahang kiri menggunakan tangan kanannya," kata Sadim usai memberikan keterangan kepada penyidik Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Mataram, Sabtu (4/7).
Pemukulan itu terjadi berawal saat Sadim hendak mengambil kendaraannya di Fakultas Teknik Unram, sekitar pukul 21.00 WITA.
"Awalnya saya mau mengejar liputan peristiwa kebakaran di Cakranegara, jadinya saya ambil kendaraan dulu di kampus," ucapnya.
Sadim yang baru selesai menghadiri acara buka puasa bersama dengan Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigjen Pol Umar Septono beserta jajarannya di Lesehan Ijo Gading itu, masuk ke Unram melalui gerbang portal sebelah utara.
Kemudian, saat korban masuk ke Unram diantar oleh seorang rekannya bernama Aan (27). Alumni Unram tersebut melihat ada batu bata yang tingginya sekitar 30 centimeter sengaja disusun berjajar, menutupi polisi tidur yang rusak.
"Saya melihat ada bekas runtuhan tembok yang sengaja disusun berjajar, menutupi polisi tidur yang rusak," katanya.
Sehubungan hal itu, ketika akan melewatinya, korban kemudian menegur sekelompok Satpam penjaga.
"Saya bilang, pak itu batu jangan disimpan di sana, bisa bahaya, nanti kalau ada pengendara lewat dan tidak melihatnya, bisa jatuh," ucapnya.
Setelah mendengar teguran itu, sembari berlalu melewati portal, salah seorang satpam penjaga kemudian berteriak dan mengeluarkan ucapan kotor, seraya tidak terima dengan ucapan korban.
"Woi ba***g, balik kamu," ucapnya meniru perkataan Dedy.
Karena tidak terima mendengar perkataan tersebut, Sadim kembali memutar arah kendaraan yang dikemudikannya dan mendekati sekelompok satpam penjaga.
"Saat saya datangi mereka, yang berteriak itu langsung mendekati saya," ujarnya, seperti dilansir Antara.
Sadim yang masih di atas kendaraannya itu kemudian bertanya kepada satpam tersebut. "Saya bilang, kenapa bapak ngomong seperti itu, salah saya bicara?" katanya.
Dengan wajah garangnya, Dedy langsung mencekik leher korban yang sedang berada di atas kendaraannya itu.
"Saya dicekik, sembari dia mengatakan, mau apa kamu, tidak terima?" katanya meniru perkataan pelaku.
Dedy dengan gaya arogannya berkata seperti itu, membuat korban membalas ucapannya. "Jelas saya tidak terima pak, itu kan bahaya, kalau ada yang jatuh bagaimana?" ujarnya.
Tanpa membalas ucapan korban, pelaku langsung melayangkan pukulan ke wajah korban yang sedang berada di atas kendaraan.
"Langsung dia main pukul, dan saya ditarik, kendaraan saya jatuh," katanya.
Berawal dari kejadian itu, satpam penjaga lainnya langsung mengepung kedua alumni Unram tersebut. "Saya ditarik, diancam, dan mau dipukul lagi, teman saya juga begitu," ucap Sadim.
Saat korban mengatakan akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Sekelompok satpam penjaga itu semakin bertingkah garang.
"Mereka semakin arogan, kami dijegal oleh teman-temannya," kata Sadim.
Kemudian, karena dalam keadaan terdesak, korban pun mengeluarkan kartu media persnya dan mengacungkan ke arah pelaku. "Saat mereka melihat kartu pers saya, aksinya mulai mereda, dan saya langsung mengajak rekan saya untuk pergi melaporkannya ke polisi," ucap Sadim.
Sehubungan hal itu, Sadim langsung mendatangi SPKT Polres Mataram dan melaporkan aksi satpam penjaga di Unram tersebut.
"Sudah saya lapor dan langsung divisum di RS Bhayangkara Mataram," katanya.
Laporan Sadim telah diterima dan kini menjadi catatan tindak kriminal di Satreskrim Polres Mataram sesuai dengan surat laporannya bernomor: LP/K/503/VII/2015/NTB/Polres Mataram, tertanggal 3 Juli 2015.
Lebih lanjut, tim penyidik Polres Mataram telah memeriksa Sadim, hal itu tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilaksanakan pada Jumat (3/7) malam.
"Sudah dibuatkan BAP, rencananya oknum satpam itu dipanggil Senin (6/7), untuk diperiksa lebih lanjut," kata Sadim.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Bagaimana warga Lebak memelihara kerbau mereka? Warga di Kabupaten Lebak sendiri memiliki cara yang unik dalam beternak kerbau. Mereka hanya melepaskannya saja di tanah lapang yang luas. Konsep ini merupakan cara tradisional untuk membudidaya kerbau, karena hewan tersebut bisa leluasa mencari makan.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.