Taksi online bikin kompetisi tak adil, pemerintah harus buat aturan
Taksi online dipilih karena lebih murah, mobil lebih wangi bersih, nyaman dan bisa menilai sopir.
Kemelut antara taksi berbasis aplikasi online dan konvensional disarankan segera diselesaikan. Pakar transportasi Universitas Pancasila (UP) Hera Zetha menuturkan, untuk saat ini masyarakat lebih memiliki taksi online karena alasan tarif murah dan aman. Di sisi lain, taksi online dianggap merugikan pemerintah karena termasuk taksi non pajak.
"Taksi online lebih dipilih karena lebih murah, mobil lebih wangi bersih, nyaman dan bisa menilai sopir," kata Hera, Selasa (15/3).
Menurutnya, Kementerian Perhubungan serta Kementerian Komunikasi dan Informasi musti duduk bersama merumuskan jalan keluar dari keberadaan taksi online ini.
"Harus ada mekanisme dan aturannya. Jadi taksi online ini bikin kompetisi yang kurang adil, karena di negara lain taksi online juga diprotes," ucapnya.
Untuk kenyamanan penumpang, dia menyarankan agar taksi-taksi legal konvensional bisa menjamin keamanan dan kenyamanan. Dan yang diminati masyarakat saat ini memang fasilitas taksi yang murah dan aman.
"Bukan mahal dan aman atau murah tapi tidak nyaman," tandasnya.
Pemerintah sebaiknya membuat perubahan dalam regulasi transportasi. Misalnya membuat taksi konvensional ini juga bisa dilacak keberadaannya, dan konsumen juga bisa memberi penilaian terhadap pengemudi.
"Kalau perlu tax untuk taksi konvensional direduksi juga untuk mereduksi argo. Intinya, masyarakat perlu transportasi yang murah dan aman," kata Hera.
Baca juga:
Ahok minta taksi online bayar pajak dan ditempeli stiker
Tarif Uber dan Grab Car matikan pengusaha angkutan kecil
Pemerintah berencana batasi mobil Uber dan Grab Car
Ketua DPR minta taksi online diakomodir lewat revisi UU transportasi
Selain Indonesia, taksi online juga bermasalah di banyak negara
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.