Takut Jadi Masalah, Sejumlah Desa di Garut Tolak BLT
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, bantuan langsung tunai yang disalurkan pemerintah sebesar Rp 600 ribu. Namun rupanya hal tersebut berpotensi terjadi konflik saat hanya sebagian orang saja yang menerimanya.
Sejumlah desa di Kabupaten Garut memilih menolak bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah yang diberikan untuk membantu warga yang kondisi ekonominya melemah akibat pandemik Covid-19. Penolak dilakukan karena bantuan tersebut malah akan menjadi masalah di tengah masyarakat.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, bantuan langsung tunai yang disalurkan pemerintah sebesar Rp 600 ribu. Namun rupanya hal tersebut berpotensi terjadi konflik saat hanya sebagian orang saja yang menerimanya.
-
Apa itu BLT El Nino? BLT El Nino atau Bantuan El Nino adalah program bantuan yang diberikan untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh fenomena El Nino.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Di mana kita bisa cek penerima BLT El Nino? Cara cek penerima BLT El Nino juga sangat mudah. Anda bisa melakukan cek melalui situs kemesos, bisa juga melalui aplikasi Bansos yang dibuat resmi oleh pemerintah.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Apa daya tarik utama dari Kafe Balong di Garut? Daya tarik utama dari lokasi ini adalah ngopi di pinggir danau cantik. Sudah tersedia dudukan kayu yang terpasang di pinggir danau untuk tempat menyesap kopi atau menikmati makanan atau minuman yang tersedia.
-
Kapan gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
"Pasti akan ada konflik karena tidak semuanya kebagian. Sejumlah kepala desa juga sudah menyatakan tidak ingin menyalurkan BLT karena dana BLT itu karena hanya sebagian masyarakat saja yang menerimanya," ujarnya, Minggu (19/4).
Keinginan desa sendiri, alokasi bantuan langsung tunai itu dibagi rata kepada seluruh warganya. Asumsi nilainya sendiri adalah Rp 200 ribu per keluarga. Walau begitu, dia mengungkapkan, keinginan tersebut akan sulit terealisasi karena jika dipaksa dilakukan malah akan melanggar aturan.
"Kita sedang memikirkan solusinya seperti bagaimana," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyatakan, hingga saat ini ke Kabupaten Garut belum ada satu pun bantuan yang turun dari pemerintah pusat maupun provinsi. Para kepala desa, menurutnya banyak yang menolak karena kebingungan karena terus melakukan pendataan namun realisasi bantuan belum ada.
"Karena terus saja mendata tapi bantuannya tidak ada, jadinya ya seperti itu (melakukan penolakan bantuan)," sebutnya
Dari data yang dihimpunnya, ungkap Wabup, di Kabupaten Garut terdapat 450 kepala keluarga yang terdampak wabah corona. Jumlah tersebut sendiri merupakan hasil pendataan di desa-desa. Dari jumlah tersebut, rencananya seluruhnya akan mendapatkan berbagai bantuan, mulai bantuan pangan non tunai, provinsi, kabupaten, hingga pemerintah desa.
Baca juga:
Pengakuan Warga Depok Dana BLT Dipotong Rp25 Ribu dengan Dalih Uang Administrasi
Menaker: Pekerja Terdampak Corona Butuh Kesibukan, Bukan Cuma BLT
Bupati Banyuasin Ancam Pidana ASN yang Manipulasi Data Warga Miskin Penerima BLT
Takut Jadi Masalah, Sejumlah Desa di Garut Tolak BLT
Berikut Daftar Daerah Prioritas Penerima BLT dari Dana Desa Rp22 T
Menko Airlangga: Penerima PKH dan BLT Tak Bisa Ikut Program Kartu Prakerja
Mensos: BLT Rp600.000 Belum Cair dan Hanya untuk Warga di Luar Jabodetabek