Tambah 15 Orang, Total 85 Warga Perumahan Griya Melati Kota Bogor Positif Covid-19
Ia menjelaskan setelah 397 warga Perumahan Griya Melati menjalani tes usap PCR dan sebelumnya sudah 252 orang menjalani tes yang sama, maka seluruh warga perumahan tersebut sebanyak 649 orang telah menjalani tes dimaksud.
Kasus positif Covid-19 klaster Perumahan Griya Melati Kota Bogor terus bertambah. Kali ini ada penambahan 15 orang, total sudah 85 warga yang terpapar Covid-19.
Demikian dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. "Dari hasil tes usap PCR yang dilakukan Dinas Kesehatan kepada 397 warga perumahan tersebut pada Rabu (26/5), hasilnya diketahui pada Kamis hari ini, ada tambahan 15 orang lagi positif Covid-19 sehingga jumlah totalnya jadi 85 orang," katanya di Balai Kota Bogor, seperti dikutip Antara, Kamis (27/5).
-
Kenapa Bima Arya menganggap Depok lebih panas dibandingkan Bogor? Bima sering olahraga lari di Bogor hingga menjelang siang. Namun katanya, cuaca Bogor tidak seterik seperti Depok. “Yang jelas panas bagi orang Bogor. Saya ke sini tadi ya saya terbiasa lari di Kebun Raya sampai jam 10.00 - 11.00 itu masih sejuk, jalan masih nyaman. Begitu ke sini (Depok), walaupun cuma setengah jam kok panas,”
-
Bagaimana respon Aria Bima terhadap peluang Budi Djiwandono maju Pilgub Jakarta? Sekretaris Tim Pemenangan Pilkada Aria Bima, merespons peluang politikus Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono atau biasa disapa Budi maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno membantu pemerintah Blora? Pasalnya secara tidak langsung separuh hidup Mbah Sugiyarno digunakan untuk membantu pemerintah setempat memperkenalkan kualitas produk kayu jati Blora hingga diakui dunia.
-
Dimana Bima Arya merasakan kepanasan saat safari politik di Depok? Bima menyebut cuaca Depok terasa terik. “Kok panas pisan Depok teh,” kata Bima usai mengunjungi Situ Rawakalong, Cimanggis, Depok, Rabu (15/5).
-
Apa yang membuat Bima Arya merasa kepanasan saat safari politik di Depok? Bima menyebut cuaca Depok terasa terik. “Kok panas pisan Depok teh,” kata Bima usai mengunjungi Situ Rawakalong, Cimanggis, Depok, Rabu (15/5).
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Ia menjelaskan setelah 397 warga Perumahan Griya Melati menjalani tes usap PCR dan sebelumnya sudah 252 orang menjalani tes yang sama, maka seluruh warga perumahan tersebut sebanyak 649 orang telah menjalani tes dimaksud.
Selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, ia menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan tes usap PCR terhadap seluruh warga Perumahan Griya Melati guna mengetahui status kesehatan setiap orang perumahan tersebut sekaligus memutus rantai penularan Covid-19.
Dari hasil tes usap PCR kepada seluruh warga Perumahan Griya Melati dalam beberapa tahap, kata dia, hasilnya sebanyak 85 orang dinyatakan positif, sejak Senin (17/5).
Sebelumnya, sampai Rabu (26/5) malam, ada sebanyak 70 warga Perumahan Griya Melati yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 69 orang dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor di BPKP Ciawi serta satu orang yang memiliki komorbid dengan gejala klinis sedang dirawat di Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi Dramaga Bogor.
"Satu orang positif yang dirawat di BPKP Ciawi sudah dinyatakan sembuh, sehingga saat ini ada 68 orang yang dirawat di Gedung Pusdiklat BPKP tersebut," katanya.
Sedangkan 15 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif pada Kamis hari ini, masih dalam proses edukasi sebelum dievakuasi ke Pusat Isolasi Covid-19 Kota Bogor di BPKP Ciawi.
"Pusat Isolasi Covid-19 di Gedung Pusdiklat BPKP itu kapasitasnya 100 orang, sampai kemarin terisi 71 orang. kalau nanti ditambah 15 orang lagi, jadi 86 orang. Semoga tidak ada tambahan yang positif lagi," katanya.
Ia menjelaskan dari hasil penelitian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menyimpulkan ada tiga kemungkinan penyebab penyebaran Covid-19 di Perumahan Griya Melati, dan semuanya adalah kegiatan keagamaan di masjid di perumahan tersebut.
"Ketiga kemungkinan penyebab tersebut yakni pada kegiatan iltikaf dan shalat Jumat pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri, serta pada kegiatan shalat Idul Fitri," demikian Bima Arya Sugiarto.
Baca juga:
Kasus Positif Melonjak, Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kudus Tinggal 12 Buah
Kemenkes Bakal Persiapkan Pasokan Obat dan Oksigen Antisipasi Lonjakan Covid-19
Wamenkes: 31 Nakes di Cilacap Tertular Varian Covid-19 India dari ABK Filipina
Kasus Covid-19 di Solo Landai, Gibran Waspadai Klaster Dekat Rumahnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kemenkes Tambah Kapasitas Tempat Tidur di Ruang Isolasi
Update Data Kasus Positif Covid-19 Per 27 Mei 2021