Tampar buruh perempuan, Kasat Intel Tangerang diperiksa Propam
Kapolres Tangerang Kota Kombes Hary Kurniawan mengaku sudah menanyakan langsung ke Danu soal peristiwa itu. Kepada Hary, Danu mengaku khilaf melakukan kekerasan yang dilakukannya itu.
Kapolres Tangerang Kota Kombes Hary Kurniawan menyesalkan tindakan tak terpuji yang dilakukan oleh anak buahnya, Kasat Intel Polres Tangerang Kota AKBP Danu Wiyata. Danu menampar Emilia Yanti, buruh perempuan di Tugu Adipura, Kota Tangerang, Minggu (9/4) kemarin.
"Ya kita menyesalkan kejadian itu, kita mohon maaf. Mau bagaimana lagi namanya anak buah banyak kan. Ya kita mohon maaf untuk kejadian itu," katanya kepada merdeka.com, Senin (10/4).
Hary mengatakan, saat ini AKBP Danu Wiyata sedang dalam proses pemeriksaan oleh Propam. "Untuk pembelajaran dan sudah kita arahkan untuk diperiksa. Kemarin kan kita periksa di Propam Polres, hari ini ditarik di Polda berkasnya," katanya.
Hary mengaku sudah menanyakan langsung ke Danu soal peristiwa itu. Kepada Hary, Danu mengaku khilaf melakukan kekerasan yang dilakukannya itu.
"Khilaf saja, ya namanya situasi di lapangan kan dinamikanya mungkin terjadi komunikasi dua arah yang tidak pas, mungkin dia khilaf dia keceplosan dia pukul, ditampar lah," pungkasnya.
Sebelumnya, Kasat Intel Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Danu Wiyata mengaku akan meminta maaf kepada Emilia Yanti, seorang buruh wanita yang ditamparnya di Tugu Adipura, Kota Tangerang, Minggu (9/4).
Yanti yang dikenal vokal memang tidak kendur saat berhadapan dengan Danu yang sudah diketahuinya sebagai Kasat Intel. Sebab, Yanti memiliki argumen sendiri untuk tetap melaksanakan aksi demonstrasi.
Namun, kesabaran Danu seperti yang ada di dalam tayangan video sepertinya sudah habis. Dia pun langsung menampar Yanti saat debat dengan dirinya. Danu mengaku dirinya segera akan melakukan pertemuan dengan Yanti.
Menanggapi hal itu, Kasat Intel Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Danu Wiyata Subroto mengatakan, bahwa dirinya akan menjalin komunikasi dengan buruh yang berdebat dengannya.
Aksi demo puluhan buruh dari Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) di tugu itu dibubarkan paksa oleh aparat Satpol PP dan Polres Metro Tangerang, Minggu (9/4) pagi.
Namun, sayangnya saat pembubaran itu, sempat terjadi tindakan kekerasan terhadap Yanto yang menolak dibubarkan saat menuntut dihapuskan Perwal No.02/2017 tentang larangan aksi demo hari Sabtu dan Minggu di Kota Tangerang.
"Tentunya segera saya akan berkomunikasi dengan Ibu Yanti," kata Danu kepada wartawan.
Dia juga mengaku sudah langsung menghubungi Kokom Komalawati Sekretaris GSBI. "Insya Allah nanti malam kalau Ibu Yantinya bersedia. Tentunya saya akan meminta maaf," ujarnya.