Tampil ke Publik, Ini Kabar Terbaru David Ozora Pasca Dianiaya Mario Dandy
Kuasa hukum, David Ozora blak-blakan terkait kondisi terbaru kliennya pasca dianiaya Mario Dandy
Lantas bagaimana kabar David saat ini?
- Dokter Lecehkan Pasien Wanita di Kota Tangerang, Ternyata Hanya Kantongi Izin Perawat
- Kapolda Pimpin Apel Operasi Patuh Jaya: Jangan Sampai Personel Baju Lusuh, Mobil Dinas Kotor
- Kondisi Terkini Polwan Bakar Suami yang Juga Polisi Hidup-Hidup di Mojokerto
- 7 Tanda Seseorang Diam-Diam Suka dan Sulit Mengungkapkan Perasaan
Tampil ke Publik, Ini Kabar Terbaru David Ozora Pasca Dianiaya Mario Dandy
Cristalino David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy Satrio pada 20 Februari 2022 lalu, akhirnya kembali muncul ke publik.
Kemunculan David pertama kali terlihat dalam sebuah podcast bersama YouTuber Leonardo atau yang biasa disapa Onad. Dalam Podcast tersebut, terlihat David tengah membahas penganiayaan yang dialaminya hingga menyebabkan diffuse axonal injury atau cedera otak parah.
Lantas bagaimana kabar David saat ini?
Kuasa hukum David, Melissa Anggraeni mengatakan kliennya itu masih menjalani berbagai terapi akibat penyakit yang dideritanya. Diantaranya terapi untuk pemulihan otot lantaran masih terdapat endapan di bagian tubuh David yang terluka.
Kondisi anak dari petinggi GP Anshor, Jonathan Latumahina itu pun masih belum sepenuhnya normal.
"Memang ada beberapa hal yang masih ada residu dari hasil kejadian itu. Makanya dibilang masih 70 persen dari keterangan dokter karena bicaranya masih belibet, otot-ototnya masih sering ada kejutan-kejutan gitu," kata Melissa saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/1).
"Terapi otot untuk meminimalisir aksi kejut dari ototnya. Dia juga kadang-kadang tangannya mukul, tau-tau gerakannya beda, jadi memang ada saraf yang masih belum normal," sambung dia.
Tidak hanya fisik saja, penganiayaan secara sadis oleh Mario meninggalkan luka secara psikis terhadap David. Alhasil dirinya juga menjalani terapi Fisioterapi dengan harapan dapat memulihkan ingatannya.
Adapun kondisi mental David saat ini, kata Melissa layaknya seorang anak-anak yang berusia tujuh hingga delapan tahun.
"Secara psikis, emosi bisa kita liat, aslinya lebih parah dari itu malah. Secara emosi dia jatuh sekali seusia 7-8 tahun," pungkasnya.
Beberapa penyakit yang diderita David pun tidak menurunkan akan dirinya tetep mengenyam pendidikan di bangku SMA. Berkat dorongan dari ayahnya, David masih mampu mengikuti kegiatan Belajar mengajar (KBM) walaupun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
"Dijelasin juga hampir hal-hal sederhana daya tangkapnya itu enggak sempurna, lemah menangkap informasi berdasarkan keterangan dokter juga. Dia sebenarnya paham bahwa hal-hal sederhana itu susah dicerna, lama menangkap informasi,"
tutur kuasa hukum David.
merdeka.com
Kini keseharian David hanya dihabisi dengan KBM di sekolahnya juga diselingi kegiatan ekstrakurikuler Pencak silat sebagai upaya membantu pemulihan ototnya. Selepas pulang sekolah, pemuda usia 17 tahun itu kembali jalani terapi.
Adapun Jonathan, kata Melissa tidak menutut banyak masa depan anaknya. Mengingat kondisi David berbeda dengan anak-anak seusianya.
"Ini didasari betul oleh ayahnya, Jo jadinya yasudah mungkin masa depan David disesuaikan aja dengan passionnya, dengan minat. Tidak lagi terpatok pada yang sifatnya akademik, formal," tutupnya.