Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia
Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
- Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
- Tanah Longsor Tewaskan 4 Orang dan Putus Jalan di Luwu, Ratusan Polisi Dikerahkan Bantu Evakuasi
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia
Banjir bandang menerjang Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, Jumat (3/5).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat ada enam orang warga di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, meninggal dunia.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor. Ia menyebut enam orang warga meninggal dunia.
"Enam orang meniggal di (Kecamatan) Latimojong, yang dekat Bastem (Basse sangtempe)," ujarnya, Jumat (3/5).
Selain menyebabkan enam orang meninggal, tanah longsor di Kecamatan Latimojong juga menimpa rumah warga di Desa Pajang.
"Bencana alam tanah longsor mengakibatkan akses jalan menuju Kecamatan Latimojong tidak bisa dilalui. Enam rumah warga di Desa Pajang tertimbun longsor," tuturnya.
Amson menambahkan akibat banjir bandang tersebut, ternyata berdampak ke sejumlah kabupaten lainnya di Sulsel. Ia mengatakan ada lima kabupaten di Sulsel juga diterjang banjir dan tanah longsor.
"Bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi di Sidrap, Wajo, Enrekang, Sinjai, dan Pinrang," ucapnya.
Sementara Kepala BPBD Luwu, Andi Baso Tenriesa mengatakan banjir bandang yang terjadi merendam sejumlah kecamatan yakni Larompong Selatan, Larompong, Suli, Suli Barat, Kamanre, Belopa, Belopa Utara, dan Ponrang. Baso belum bisa memastikan data warga yang mengungsi akibat banjir bandang.
"Kami masih fokus menyisir dan mengevakuasi warga terdampak banjir bandang. Semua personel yang kami punya diturunkan ke lokasi," ujarnya.
Baso menyebut 56 personel dibantu tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap warga. BPBD Luwu sendiri mengerahkan dua perahu karet.
"Ada 2 perahu karet yang kami sediakan. Terutama untuk anak-anak, lansia dan perempuan," ucapnya.