Tanah Longsor Rusak Belasan Rumah di Garut
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui bencana tanah longsor itu masih terus terjadi dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.
Bencana tanah longsor yang telah merusak belasan rumah di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak Selasa (1/12), hingga kini masih mengancam puluhan rumah lainnya. Meski kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa berkat warga diungsikan terlebih dahulu.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui bencana tanah longsor itu masih terus terjadi dan mengancam puluhan rumah warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Kapan longsor di Kampung Gintung terjadi? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Sekarang menjadi 55 (rumah rusak dan terancam) karena memang tanahnya masih terus bergerak," kata Helmi Budiman usai meninjau lokasi longsor di Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya dilansir Antara, Kamis (3/12).
Dia menuturkan, pergerakan tanah longsor itu sudah berlangsung sejak tiga hari lalu, kemudian warga diperingatkan agar waspada terkait ancaman bahaya bencana tersebut sehingga tidak ada korban jiwa.
Namun kejadian besar longsoran tanah di daerah itu, terjadi Kamis pagi, menyebabkan 15 rumah rusak dan 40 rumah terancam bahaya bencana longsor susulan.
"Sebenarnya kejadian bencana longsornya sudah tiga hari, longsornya (longsor besar) baru tadi pagi dan warga sudah mengungsi, tidak ada korban jiwa," katanya.
Petugas dari BPBD, TNI/Polri maupun sukarelawan belum dapat membersihkan sisa material tanah longsor yang menimpa rumah warga karena daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan.
"Longsorannya sekarang masih bergerak, jadi belum bisa dibersihkan," ujarnya.
Terkait nasib warga yang rumahnya terancam dan rusak, kata Helmi, sementara diungsikan dulu di satu tempat bangunan sekolah yang lokasinya dekat dengan puskesmas maupun kantor kecamatan.
Selama di pengungsian, pihaknya akan mendirikan dapur umum dan menyiapkan kebutuhan logistik serta menerjunkan tim medis untuk menangani masalah kesehatannya.
"Sementara ditempatkan di sekolah, karena dekat dengan puskesmas, kita tinggal mendirikan dapur umum," katanya.
Baca juga:
7 Rumah di Garut Tertimbun Longsor, Jalur Selatan Jabar Lumpuh
42 Rumah di Simalungun Tertimpa Longsor Akibat Hujan Deras, Ini Kronologinya
Diguyur Hujan Deras Hampir 5 Jam, 14 Bangunan di Samarinda Terkena Longsor
Cuaca Ekstrem Picu Longsor di Simalungun dan Karo Sumatera Utara
Pengendara Motor Tewas Terseret Longsor di Cianjur