Tangani Stunting, Ganjar Andalkan Tim PKK untuk Pencegahan hingga Tingkat Mikro
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil menurunkan hingga 51 persen stunting di Jateng dalam empat tahun terakhir.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil menurunkan hingga 51 persen stunting di Jateng dalam empat tahun terakhir. Untuk meraih capaian itu, Ganjar mengandalkan penanganan dan pencegahan stunting hingga ke tingkat mikro.
Ganjar menjelaskan, salah satu langkah konkretnya adalah dengan intens berkoordinasi dengan tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pembina Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng memaksimalkan koordinasi agar penurunan stunting bisa terjadi di tingkat mikro.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Apa yang menjadi ciri khas fisik Ganjar Pranowo? Ganjar Pranowo merupakan salah satu calon presiden yang akan mengikuti kontestasi pemilihan presiden Indonesia 2024. Salah satu hal yang menjadi ciri khasnya secara fisik adalah rambut putih yang berkilau.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Sosok Ganjar Pranowo tentunya sudah tak asing lagi bagi khalayak publik. Ya, dirinya merupakan seorang pejabat hebat. Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Menurut dia, kelompok yang terdiri atas mayoritas ibu-ibu itu bisa mengetahui secara detail kondisi lapangan, khususnya terkait anak-anak dan stunting. Ganjar mengatakan, selama ini koordinasi yang dilakukan sangat aktif dan efektif.
"Maka karena sebagian besar ibu-ibu, kita bicara ibu hamil, stunting, termasuk kurang gizi itu, ternyata mereka satu bisa mendeteksi, dua bisa memberikan treatment," kata Ganjar di Java Mall Kota Semarang, Jateng, Selasa (21/2).
Terlebih lagi, kata Ganjar, Tim Penggerak PKK juga berkolaborasi dengan dinas, kelompok masyarakat, dunia usaha, hingga tokoh agama yang turut mendorong kesuksesan program Pemprov Jateng terkait penurunan stunting. Di samping itu, Tim Penggerak PKK punya program lokal yang sudah bergerak.
"Maka mereka sudah punya program tadi pemberdayaan, terus kemudian tahu siapa yang ada di keluarga itu penyandang disabilitas, bagaimana kondisi ekonomi keluarganya, itu ternyata mereka tahu," kata Ganjar.
Bersama Tim Penggerak PKK, Ganjar mengkolaborasikan penurunan stunting, angka kemiskinan, hingga penekanan inflasi. Pasalnya, Ganjar menyebut mereka adalah tim yang mengerti kondisi di masyarakat.
"Maka kita kolaborasikan antara penurunan angka kemiskinan sekaligus penurunan angka stunting dan pencegahan stunting dengan edukasi, termasuk Jo Kawin Bocah," kata Ganjar.
Berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen. Persentase kembali turun pada 2020 menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 di angka 11,9 persen.
"Hasilnya alhamdulillah selama empat tahun terakhir itu penurunan angka stuntingnya cukup signifikan ya. Ini karena PKK-nya aktif sekali," pungkas Ganjar.
(mdk/ray)