Tangis keluarga sambut kedatangan jenazah Aris di rumah duka
Pihak keluarga hanya bisa melihat peti jenazah karena kondisi jenazah tidak bisa dikenali lagi.
Jenazah Aris Munandar, satu dari tujuh korban kebakaran di Gunung Lawu akhirnya tiba di rumah duka, Jalan Imam Bonjol, Kota Blitar, Senin (26/10) sekitar pukul 13.00 WIB. Kepergian jenazah membuat duka yang mendalam bagi keluarga besarnya.
Keluarga korban menangis histeris menyambut kedatangan peti jenazah yang telah sepekan mereka nanti. Yang lebih menyedihkan lagi rencana pernikahan Aris yang akan dilaksanakan tahun depan gagal.
Suasana duka benar-benar terasa saat ucapan belasungkawa mengalir satu per satu dari kerabat dan saudara. Bahkan ibu korban Aris nyaris pingsan begitu peti jenazah diturunkan dari ambulans dan dibawa masuk ke rumah.
Pihak keluarga hanya bisa melihat peti jenazah karena kondisi jenazah tidak bisa dikenali lagi. Di dekat peti jenazah, tangis keluarga semakin menjadi-jadi, bahkan tante korban Sherly Simolang menangis sambil memanggil-manggil nama Aris.
Menurut ayah korban, Suryanto, keluarga sebenarnya telah meyakini sejak awal bahwa satu jenazah yang berada di rumah sakit Ngawi merupakan anaknya. Mereka sempat kecewa karena saat itu tidak diizinkan membawa pulang jenazah oleh pihak kepolisian. Baru setelah tim DVI Polda Jatim melakukan tes DNA jenazah korban Aris diperbolehkan dibawa pulang.
Sherly Simolang mengatakan, dia di mata keluarganya, Aris merupakan sosok yang cerdas dan bertanggung jawab. Lulusan Universitas Brawijaya malang ini merupakan sulung dari tiga bersaudara.
"Rencananya akan menikah pada bulan Februari tahu depan," tukasnya.
Aris munandar merupakan satu dari tujuh korban terbakarnya Gunung Lawu pekan lalu. Jenazah Aris kondisinya tidak bisa dikenali lagi dan harus dipastikan melalui tes DNA. Jenazah Aris dimakamkan di pemakaman keluarga di Kanigoro, Kabupaten Blitar sekitar pukul 15.00 WIB.