Tangis Pecah Mantan Napiter Ali Fauzi di Podium Wisuda, Sesali Aksi Terorisme
Pelaku aksi terorisme Bom Bali l itu menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan atas aksi yang pernah dilakukan bersama keluarganya.
Tangis mantan narapidana kasus terorisme (Napiter) Ali Fauzi tidak terbendung saat memberikan kata sambutan perwakilan mahasiswa dalam wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pelaku aksi terorisme Bom Bali l itu menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan atas aksi yang pernah dilakukan bersama keluarganya.
"Di majelis ini saya mohon maaf sebesar-besarnya karena saya dan saudara saya pernah melakukan aksi terorisme, dan kemudian dihujat oleh masyarakat," kata Ali Fauzi di atas podium di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (21/2).
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Di mana Terasering Panyaweuyan yang viral karena kekeringan ini berada? Momen wisata bukit Terasering Panyaweuyan di Majalengka yang alami kering kerontang, dibagikan warganet di media sosial baru-baru ini.
Suara Ali Fauzi terdengar parau dan pidatonya terhenti beberapa saat hingga membuat suasana hening. Seorang petugas nampak membawakan tisu ke podium.
"Di forum ini saya mohon maaf sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ke depan tidak ada bom lagi, tidak ada penembakan polisi dan aksi-aksi lainnya," katanya melanjutkan.
Ali Fauzi menjalani wisuda program doktor di UMM dengan mengambil jurusan pendidikan Islam. Disertasinya tentang Edukasi Moderasi Beragama Bagi Para Mantan Napiter.
Dia mengaku termotivasi keinginan untuk menjadi seorang 'doktor teroris' yang mengajak pada tujuan Islam yang rahmatal lil alamin. Keilmuannya itu semakin memperkuat upayanya lewat aktivitas di Yayasan Lingkar Perdamaian yang dirintisnya.
"Motivasi saya ingin menjadi doktor teroris untuk mengobati mereka-mereka yang masih punya pemikiran destruktif," tegasnya.
Ali mengaku lebih mudah membuat bom dibandingkan menyusun disertasi kuliah doktornya. Karena itu Ali sempat putus asa pada tahun ketiga, kendati kemudian mendapat support semangat dari para promotornya.
"Saya ini ekspert, jabatan terakhir saya di Jamaah Islamiyah Jawa Timur itu sebagai kepala instruktur perakitan bom. Jadi saya ahli merakit satu kilo bahkan satu kontainer itu biasa. Bagi saya itu jauh lebih mudah daripada menulis jurnal menyelesaikan disertasi," jelasnya.
"Mereka memotivasi saya. Ini sudah separuh, Anda berani perang, perang dengan tulisan masak takut. Akhirnya saya berpikir, saya ini kombatan, saya prajurit kemudian berlanjut," katanya.
Wisuda Ali Fauzi juga secara kehormatan dihadiri oleh Umar Patek, sobat karibnya. Umar yang baru saja keluar menyelesaikan masa hukumannya memberikan selamat kepada Ali Fauzi.
"Peristiwa ini menunjukkan bahwa terorisme itu kalah dengan Ilmu Pengetahuan. Mudah-mudahan dapat menginspirasi dan menjadikan lebih baik," kata Umar Patek.
(mdk/cob)