Tangkal ujaran kebencian saat Pilkada, polisi rutin patroli siber
Pemantauan itu, kata James, dilakukan sejak sebulan yang lalu. Berkaitan sub Satgas Gakum yang berkaitan cyber melakukan patroli untuk menginventarisir akun-akun baik media sosial maupun online.
Jajaran Cyber Crime Polda Metro Jaya telah menemukan puluhan akun yang diduga melakukan kampanye hitam di tengah momentum Pilkada Serentak 2018. Menanggulangi hal tersebut, Polda Metro Jaya melalui Ditreskrimsus membentuk Satuan Tugas bernama Satgas Nusantara.
"Di bawah Satgas Nusantara Polda Metro Jaya kita memiliki sub Satgas penegakan hukum, sub Satgas penegakan hukum dibagi menjadi dua bagian. Sub Satgas money politik dan sub Satgas Cyber," ujar Kanit V Sub Direktorat Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol James Hutajulu di Jakarta, Selasa (27/2).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Jenang Saren warnanya hitam pekat? Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Pemantauan itu, kata James, dilakukan sejak sebulan yang lalu. Berkaitan sub Satgas Gakum yang berkaitan cyber melakukan patroli untuk menginventarisir akun-akun baik media sosial maupun online.
"Yang mana patroli berisi kan ujaran-ujaran kebencian atau hate speech, black champaign, atau pun pencemaran nama baik khususnya berkaitan dengan pemilu yang saat ini sedang berlangsung di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dalam hal ini Jawa Barat ya, daerah Bekasi kota, Bekasi Kabupaten untuk gubernur dan Depok," ujarnya
"Jadi wilayah itu sub Satgas cyber ini sudah lakukan tugas-nya sejak kurang lebih satu bulan yang lalu dan sudah ada beberapa hasil dari pantauan kita patroli cyber dan itu kita inventarisasi. Ada puluhan ya, tapi masih kita lihat," sambungnya.
Meski demikian, lanjut James, pihaknya belum mengambil tindakan. Sebab, menurut James, tahapan Pilkada Serentak masih panjang.
"Karena tahap pemilu masih panjang, ini baru awalnya, kayanya belum terlalu banyak ya, biasanya menjelang tahapan-tahapan kampanye lebih banyak lagi ya," ujarnya.
Ia berharap agar masyarakat tak melakukan tindakan-tindakan apapun yang dapat merusak jalannya Pilkada.
"Jadi pada masyarakat kita himbau agar tidak melakukan penyebaran luaskan atau distribusian kata-kata ataupun gambar,video ujaran kebencian, black champaign, maupun pencemaran nama baik terhadap pasangan-pasangan calon tertentu khususnya ingin menggagalkan atau menyebabkan pemilu ini tidak terlaksana jujur adil, dan langsung," tandasnya.
Baca juga:
Berkas masih di polisi, Kejaksaan belum daftarkan sidang Ahmad Dhani ke pengadilan
Lewat secarik surat, Alfian Tanjung tegaskan kasusnya pesanan dan rekayasa
Penyebar berita hoaks di Jabar miliki grup WhatsApp, namanya Lavender & Fisabilillah
Guru di Lampung mengaku sebar berita hoaks Megawati larang azan cuma iseng
'Menyebarkan hoaks mengancam kehidupan dan persatuan bangsa'