Tari topeng Indramayu usai kepergian sang legenda Mimi Rasinah
Mimi Rasinah, legenda tari topeng Indramayu yang namanya tersohor hingga mancanegara.
Siapa yang tak mengenal Mimi Rasinah, legenda tari topeng Indramayu yang namanya tersohor hingga mancanegara. Berbagai penghargaan telah dia terima, termasuk bintang budaya parama dharma dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sejak umur lima tahun, Rasinah sudah menggeluti tari topeng. Mentor dia tak lain adalah Lastra, sang ayah yang berprofesi sebagai dalang, dan ibunya yang menekuni seni dalang ronggeng.
Memasuki usia tujuh tahun, Rasinah ikut orangtua bebarangan atau mengamen tari topeng dari satu tempat ke tempat lain. Lastra mengembuskan napas terakhir, ketika dihujam timah panas saat agresi kedua Belanda.
Usai dirundung kesedihan lantaran meninggalnya sang ayah, Rasinah melanjutkan tradisi bebarangan dengan ketua rombongan sang suami, Mama Amat. Namun tak lama kemudian, Orde Baru melarang Mimi Rasinah manggung. Keseniannya dinilai dapat membangkitkan syahwat dan abangan.
Hari-hari berikutnya sepi tanggapan, dan membuat Mama Amat menjual seluruh topeng dan aksesoris tari untuk modal mendirikan grup sandiwara. Mimi Rasinah pun memilih pensiun dari dunia kesenian, meski tak total berhenti.
Kebangkitan tari topeng terjadi ketika tahun 1994, Rasinah menujukkan kemampuannya di hadapan sejumlah dosen STSI Bandung. Semangatnya yang telah lama terkubur, kembali hidup. Secara berlahan dan pasti, Rasinah mulai manggung hingga ke luar negeri.
Kelumpuhan akibat stroke yang dideritanya tahun 2006, mengantarkan Rasminah pada peristirahatan terakhir pada 7 Agustus 2010.
Kesenian tari topeng Indramayu tak berhenti. Cucu Rasinah, Aerli Rasinah merupakan satu-satunya pewaris perjuangan Rasinah untuk selalu menjaga dan melestarikan kesenian tari topeng.
"Jasadnya boleh pergi, tapi namanya akan selalu harum dan dikenang," kata Aerli saat berbincang dengan Ya'cob Billiocta merdeka.com di sanggar Mimi Rasinah, Indramayu beberapa waktu lalu.
Tematik kali ini, merdeka.com akan mengupas perjalanan kesenian tari topeng usai meninggalnya sang maestro mimi Rasinah. Mencoba bertahan di antara kesenian modern yang ada di negeri ini. Selamat membaca!
Baca juga:
Nyaris punah, bahasa-bahasa daerah di Kalsel direkam
Menengok kehidupan tradisional Suku Kajang di pedalaman Sulawesi
Tradisi Pasola, ritual Suku Sumba lempar tombak di atas kuda
Eksotisme tarian Paju Gandrung Sewu di Banyuwangi
Serunya aksi ribuan penari Gandrung di Pantai Banyuwangi
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Bagaimana keragaman budaya di Indonesia menciptakan mozaik budaya yang unik? Dengan lebih dari 300 suku dan berbagai bahasa daerah, keberagaman ini menciptakan mozaik budaya yang unik.
-
Bagaimana cara penduduk pulau-pulau di Indonesia saling bertukar budaya? "Kemungkinan besar populasi di pulau-pulau ini memiliki budaya khas yang berbeda, saling bertukar gaya, barang, teknologi, dan gen sampai melintasi lautan.”
-
Apa makna budaya dari bubur candil bagi masyarakat Indonesia? Bubur candil memiliki makna budaya yang dalam dalam masyarakat Indonesia. Selain sebagai hidangan penutup yang lezat, bubur candil juga memiliki makna filosofis yang melambangkan harmonisasi kehidupan yang berbeda.
-
Apa yang dilakukan Banyuwangi untuk melestarikan budaya asli bangsa? Ini salah satu bentuk pengejawantahan nasionalisme di masa sekarang. Bagaimana kita semua bisa melestarikan budaya asli bangsa kita.
-
Siapa yang sangat ditekankan dalam budaya gotong royong di Indonesia? Keempat, gotong royong dan semangat kebersamaan tercermin dalam budaya masyarakat Indonesia, di mana solidaritas dan kepedulian terhadap sesama sangat ditekankan.