Taruna STIP penganiaya junior hingga tewas sudah jadi tersangka
Taruna STIP penganiaya junior hingga tewas sudah jadi tersangka. Kasus ini bukan pertama kali terjadi di STIP. Kasus serupa pernah terjadi 2012 dan 2014. "Makanya kami tegur sekolah itu untuk ubah sistem yang ada di sekolah itu karena kerap terjadi penganiayaan seperti itu," kata Iriawan.
Beberapa taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Cilincing, Jakarta Utara, telah ditetapkan sebagai tersangka terkait penganiayaan terhadap Amirulloh Adtyas Putra (18). Namun enggan dirinci berapa banyak yang menjadi tersangka termasuk identitas mereka.
"Sudah ada tersangka, tapi nanti lengkapnya akan saya umumkan lebih lanjut," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/1).
Selain telah menetapkan tersangka, Iriawan mengatakan, sejumlah orang sudah diperiksa sebagai saksi. "Saat ini masih dilakukan pemeriksaan juga terhadap para tersangka, mereka senior korban," ujarnya.
Terkait kasus itu, kata Iriawan, Kapolres Jakarta Utara telah melakukan rekonstruksi dan diketahui korban tewas karena suatu hal yang tidak wajar. Dikatakan dia, kasus ini bukan pertama kali terjadi di STIP. Kasus serupa pernah terjadi 2012 dan 2014. Sehingga, katanya, kasus terbaru ini mendapatkan perhatian khusus dan dia telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar segera dituntaskan.
"Ini kan sudah kesekian kali, makanya kami tegur sekolah itu untuk ubah sistem yang ada di sekolah itu karena kerap terjadi penganiayaan seperti itu," tegas Iriawan.
Informasi yang dihimpun, pelaku berjumlah 4 orang yakni taruna tingkat 2 STIP, Sisko Mataheru, Willy Hasiholan, Iswanto dan Akbar Ramadhan.
Peristiwa berawal saat saat para pelaku selesai latihan drum band, Selasa (10/1) sekitar pukul 17.00 Wib. Kemudian pelaku Sisko mengajak ketiga lainnya berkumpul untuk mengerjai junior tingkat 1 di basis yang sama yakni drum band.
Kemudian di pukul 22.00 Wib, sebanyak 6 taruna tingkat 1 dikumpulkan para pelaku di lantai 2 kamar M-205. Selanjutnya, satu per satu taruna tingkat 1 dianiaya para pelaku dengan cara dipukul ke arah perut, dada dan ulu hati dengan menggunakan tangan kosong.
Saat Amirulloh dipukul oleh pelaku Willy, tiba-tiba korban ambruk ke dada Willy. Kemudian korban yang sudah pingsan diangkat bersama-sama oleh para pelaku ke tempat tidur. melihat korban pingsan, sontak para pelaku panik dan menghubungi senior tingkat 4 kemudian ke pembina dan piket medis.
Korban dinyatakan sudah meninggal setelah diperiksa oleh dokter piket STIP. Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Cilincing. Sejumlah barang bukti pun disita yakni, satu botol minyak tawon, minyak telon, satu buah gayung dan gelas juga 2 puntung rokok.
Para pelaku sendiri dijerat Pasal 170 subsider 351 ayat 3 KUHP. Dengan ancaman hukuman diatas 20 tahun penjara. Kasus tewasnya taruna di STIP ini merupakan kali ketiga. Kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2012 dan 2013 silam.
Baca juga:
Menhub bakal ke rumah duka taruna STIP yang tewas dianiaya senior
Lagi, Taruna STIP Cilincing meregang nyawa usai dianiaya senior
STIP pecat lima mahasiswa aniaya adik kelas
Aniaya taruna STIP, Fachry Husaini dkk divonis 4 tahun penjara
Ibu taruna STIP kecewa pembunuh anaknya cuma dituntut 4 tahun
JPU kasus penganiayaan Taruna STIP mengaku galau
-
Di mana Tari Sintren dilakukan? Masyarakat Tegal di pesisir pantai utara meminta hujan dengan tradisi tari yang unik.
-
Apa itu Tari Sintung Sumenep? Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Siapa pencipta Tari Jayengrana? Ketika itu penciptanya adalah penari asal Sumedang, Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
-
Apa itu Tari Penguton? Tari Penguton adalah tari tradisional yang berasal dari Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.
-
Apa makna pesan yang disampaikan Tari Jayengrana? Tari ini membawa pesan agar manusia jangan sombong.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.