Tawaran jadi model bugil di kapal pesiar beredar di Surabaya
Untuk meyakinkan, pelaku mencatut nama agensi model terbesar di London, Inggris yaitu Models1.
Rekrutmen model foto bugil di sebuah kapal pesiar beredar luas melalui broadcast di Surabaya. Untuk meyakinkan, pelaku mencatut nama agensi model terbesar di London, Inggris yaitu Models1.
"Models1 tidak pernah bekerjasama dengan Antony (selaku terlapor), serta agensi lain di Indonesia. Sehingga Models1 yang merasa telah dicemarkan nama baiknya," terang Direktur Manajer Models1, Edwin Saputra di Mapolda Jawa Timur, Selasa sore (10/9).
Rekrutmen untuk model foto bugil tersebut disebar via broadcast BlackBerry, email dan jejaring sosial facebook. Bahkan, pelaku juga mencantumkan nama Garuda Indonesia, Star Cruise, dan Hotel Harris Kuta Bali, sebagai sponsor di acara sesi pemotretan model di kapal pesiar.
"Bagi yang berminat dalam surat elektronik yang disebar itu terlebih dulu harus mengikuti casting online dengan cara mengirimkan foto berbagai pose. Termasuk pose pakai tank top ketat tanpa bra, hot pants, bra, celana dalam, bikini, lingerie, kemben, topless, nude, naughty pose, kain, swuimsuit, dan wetlook," katanya.
Edwin sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Jawa Timur, pada Jumat lalu. Hari ini pihak penyidik Ditreskrimsus melakukan pemeriksaan terhadap pihak pelapor. Edwin mewakili pihak Models1 menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.
"Saya diperiksa terkait proses penyebaran informasi via broadcast BlackBerry, email, dan facebook. Saya juga ditanya secara rinci tentang proses rekrutmen itu sampai mendapat banyak korban hingga terungkap dan saya laporkan ke Polda Jatim," katanya.
Pihak Polda Jawa Timur sendiri masih melakukan penyelidikan. "Kita masih lidik. Untuk mengusut masalah ini, kan harus mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk menjerat pelaku," tegas Kasubdit Penmas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Suhartoyo.
Sementara informasinya, broadcast rekrutmen abal-abal yang dilakukan tersangka sudah dihapus dan tersangka sendiri sudah tidak berada di Surabaya. "Tapi kami akan terus berupaya mengusut masalah ini. Tentu jika bukti-bukti kuat sudah kita kumpulkan dan kita pelajari," tandas Suhartoyo.