Tawuran Saat Penerapan Jaga Jarak, Belasan Pelajar di Palembang Ditangkap Polisi
Sebagai efek jera meski mayoritas anak di bawah umur, kepolisian tetap memproses kasus ini ke perundang-undangan yang berlaku. Dia tak ingin kejadian serupa terulang lagi, apalagi hanya gara-gara main sepakbola.
Belasan pelajar SMP dan SMA di Palembang diamankan polisi karena terlibat tawuran saat social distancing (jaga jarak) terkait Covid-19. Perkelahian ini dilatarbelakangi saling ejek ketika bermain sepakbola dan berlanjut di media sosial.
Mereka ditangkap saat hendak tawuran di Pasar Cinde, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Minggu (12/4) dini hari. Beberapa orang di antaranya berhasil kabur ketika anggota Buser Unit Ranmor Polrestabes Palembang dan Polsek Ilir Timur I mendatangi lokasi.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Petugas mengamankan sebelas orang yang masih berusia mulai 13 tahun hingga 15 tahun. Satu orang di antaranya telah berumur 20 tahun dengan nama Rizki Ramadhan. Turut disita sebilah pedang milik pelaku yang dibawa untuk tawuran.
Salah satu pelaku, RF (13) mengaku hanya diajak temannya tawuran dengan kelompok pelajar lain. Tawuran itu terjadi karena selisih paham dan saling ejek saat bermain sepakbola hingga ribut di media sosial.
"Ribut gara-gara main bola. Saya cuma diajak saja, tawuran itu sudah direncanakan sorenya, kami disuruh kumpul dekat Pasar Cinde," ungkap RF di Mapolrestabes Palembang, Senin (13/4).
Terpisah, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji, menyesalkan aksi anak-anak tersebut yang masih berkerumun terlebih hendak tawuran ketika ada larangan pemerintah di tengah wabah Covid-19. Menurut dia, orangtua mestinya menjaga anak-anak pada masa social distancing dan libur sekolah agar virus itu dapat dikendalikan.
"Saya sesalkan kejadian ini. Di kala orang sibuk mencegah penularan Corona, anak-anak ini malah tawuran. Orang-orang tua harusnya jaga mereka, tidak keluyuran, jangan biarkan mereka bebas ketika libur sekolah," kata Anom.
c"Saya tegaskan tetap diproses. Ini pelajaran penting bagi mereka, berbuat jahat ada sanksinya, apalagi merugikan banyak orang," tegasnya.
Baca juga:
Tawuran Dua Kelompok Pelajar di Karawang, Satu Orang Tewas Kena Sabet
Bocah SD dan SMP di Cianjur Ditangkap Polisi Karena Bawa Senjata Tajam di Tas
Tawuran Pelajar di Bekasi, 1 Tewas Dibacok
Polisi Tangkap Dua Pelajar di Sukabumi Terkait Pembacokan Hingga Tewas
Polisi Tangkap Lima Pelaku Penganiaya Siswa SMP di Depok
3 Pelaku Tawuran Tewaskan 1 Pelajar di Depok Ditangkap