Tebing di kaki Gunung Merapi longsor, pipa air bersih warga rusak
Tebing di kaki Gunung Merapi longsor, pipa air bersih warga rusak. Salah satu bukit yang longsor berketinggian sekitar 20 meter. Akibat longsor tersebut jalan utama Dusun Turgo tertutup.
Hujan lebat mengguyur wilayah Sleman, Rabu (1/3) kemarin, membuat sejumlah wilayah mengalami jalan ambles hingga tanah longsor. Ketua RT 2 RW 1 Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Miyadi mengatakan di wilayahnya terdapat sejumlah tebing longsor. Salah satu bukit yang longsor berketinggian sekitar 20 meter. Akibat longsor tersebut jalan utama Dusun Turgo tertutup.
"Kejadiannya jam 5 sore. Longsor sama bebatuannya juga. Ada juga pohon yang ikut terbawa longsor," ucap Miyadi, Kamis (2/3).
Miyadi menambahkan bahwa longsor baru pertama kalinya terjadi di wilayah Purwobinangun, Pakem. Usai terjadinya tanah longsor warga pun turun tangan untuk membersihkan material tanah longsor yang menutup jalan.
"Warga membersihkan hingga dua kali. Kemarin sore itu yang penting kendaraan dan warga bisa lewat. Yang hari ini sudah kami bersihkan semua materialnya," ungkap Miyadi.
Miyadi menjelaskan bahwa setelah terjadi tanah longsor, masih ada ancaman adanya tanah longsor susulan jika hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah Purwobinangun kembali. Sebab, lanjut Miyadi, masih ada sebuah batu besar yang berada di atas tebing yang longsor tersebut.
Selain tebing setinggi 20 meter itu, ada juga sejumlah tebing yang longsor di Dusun Turgo. Akibat longsoran beberapa tebing, pipa saluran air bersih warga di 2 RW yang terdiri dari 4 RT itu putus dan membuat warga kehilangan akses air bersih.
Pipa saluran air bersih yang terputus itu menghubungkan air yang berasal dari tiga sumber mata air, yakni mata air candi, mata air siraman laki-laki, dan mata air siraman perempuan. Padahal saluran pipa air yang terputus itu digunakan oleh 130 Kepala Keluarga (KK) untuk mencukupi kebutuhan air bersihnya.
"Pipanya masih putus, masih diperbaiki warga secara swadaya. Sementara warga pakai air cadangan yang ditampung masing-masing," pungkas Miyadi.