Teganya EO pesta bikini cari keuntungan dengan korbankan remaja
Kasus ini fenomena gunung es parahnya pergaulan. Di mana pesta bikini tersebut hanyalah sebagian kecil yang terungkap.
Pesta bikini perayaan usai ujian nasional (UN) yang sempat ramai dibicarakan beberapa hari lalu dianggap cuma mencari keuntungan dengan mengorbankan remaja. Hal tersebut diungkapkan oleh psikolog, Sani Bidiantini.
"Sebenarnya itu dimotori EO yang menggunakan remaja sebagai alat untuk menguntungkan mereka. Ditambah dengan merosotnya moral di kalangan remaja yang memang merasa perlu diakui dan perlu eksistensi," papar Sani saat ditemui di SMAN 8 Jakarta, Minggu (26/4).
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut serupa dengan fenomena gunung es. Di mana pesta bikini tersebut hanyalah sebagian kecil yang terungkap.
"Padahal di luar ini, banyak kegiatan good bye UN lainnya yang mungkin tidak positif juga, cuma nggak kelihatan saja," lanjut Sani.
Sani menambahkan bahwa hal tersebut didorong oleh kebebasan individu yang memang mengikuti budaya barat yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia.
"Hal seperti ini pastilah merebak, makanya semua berpatokan dengan kesadaran diri sendiri dan bagaimana siswa bisa membentengi diri untuk tidak ikut. Remaja kan memang tidak bisa dilarang," katanya.
Maka dari hal itu, perlunya peran orang tua yang juga dibantu dengan sekolah untuk memberikan pengertian dan kebebasan yang berpegang pada batasan bagi anak-anak tersebut. "Ya, caranya lebih membangun pada kegiatan-kegiatan positif saja," tutup Sani.