Tekan kecelakaan di Tol Cipali, Menteri PU bakal pasang pita kejut

"Rambu-rambu juga sudah ditambahin. Kemudian salah satu sarannya juga mungkin penerangan jalan," jelas Basuki.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di Tol Cipali, pihaknya akan memasang pita kejut (speed trap). Hal ini menyusul sejumlah kecelakaan yang terjadi di jalan tol baru tersebut, termasuk insiden kebakaran Grandmax yang menewaskan 7 orang kemarin.

"Jadi kalau saran-saran dari Pak Kakorlantas, satu, pita kejut kita akan pakai betul dan pasang, kemudian rest area semua sudah berfungsi, delapan-delapannya. Jadi 4 di kiri 4 di kanan. Rambu-rambu juga sudah ditambahin. Kemudian salah satu sarannya juga mungkin penerangan jalan," jelas Basuki kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7).

Pita kejut adalah pasangan ‘gundukan' di tengah jalan dan biasa disebut polisi tidur yang jumlahnya bisa sampai lima sampai tujuh gundukan.

Soal Grandmax yang celaka, Basuki mengatakan, berdasarkan keterangan Kakorlantas, kejadian tersebut karena faktor kesalahan manusia (human error).

"Jadi memang itu faktor human error pengemudinya. Mungkin pada KM 178 apa gitu merupakan titik-titik kelelahannya pengemudi. Ini menurut Kakorlantas,"

Basuki mengklaim bila infrastruktur jalan Tol Cipali sudah lebih dari cukup dan terbilang bagus walaupun beberapa kali terjadi kecelakaan.

"Jadi seperti yang sering kami juga diskusikan sama kepolisian bahwa untuk keamanan itu pasti prasarana, rekayasa dan perilaku. Kami Kemen PU untuk penyediaan prasarananya," jelasnya.

Baca juga:
Ini identitas 7 korban tewas Gran Max hajar truk semen di Tol Cipali
Melihat kelengangan Tol Cipali yang akan digunakan para pemudik
Cerita Gran Max terbakar di Tol Cipali tewaskan enam orang
Evakuasi korban tewas kecelakaan maut di Tol Cipali
Ini Gran Max nahas yang hangus terbakar di Km 178 Tol Cipali