Tekan populasi, puluhan anjing dan kucing di Denpasar dikebiri
Tekan populasi, puluhan anjing dan kucing di Denpasar dikebiri. Selain menekan populasi, juga untuk mencegah populasi hewan liar yang berdampak penyakit menular seperti rabies.
Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Kota Denpasar, Bali, mengebiri hewan peliharaan warga berupa anjing dan kucing. Hewan ini dikebiri guna mengurangi populasi hewan liar yang berdampak penyakit menular seperti rabies.
Kadis Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta didampingi Kabid Produksi Peternakan IGA Ngurah Raini mengatakan, sterilisasi dan kastrasi ini diperuntukkan bagi anjing dan kucing lokal.
"Saat ini telah terdaftar 128 ekor anjing peliharaan yang akan ditangani. Tiap harinya kami tangani 40 ekor yang sudah berjalan dua hari. Target kami hanya 80 tetapi ini lebih dari target maka kami lanjutkan kembali pada tanggal 1 dan 2 Desember 2016," kata Brahmastra di Denpasar Bali.
Dikatakan Brahmasta, hewan peliharaan yang telah disterilisasi dan kastrasi kemudian diteliti lebih lanjut oleh Universitas Udayana. Apabila memiliki kualitas bagus maka akan dikembangbiakkan melalui inseminasi buatan.
Selain sterilisasi dan kastrasi, kata Brahmasta, pihaknya juga melakukan vaksinasi. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus rabies.
"Hingga kini, hewan peliharaan yang telah divaksinasi di Kota Denpasar telah mencapai angka 5.500 ekor," bebernya.
Melalui kegiatan diharapkannya dapat membangun kesadaran masyarakat untuk selalu merawat dan tidak menelantarkan hewan peliharaan.
"Bila ada masyarakat yang sudah tidak menghendaki memelihara banyak anjing, kita harapkan dapat disterilisasi," ujarnya.
Kabid Produksi Peternakan Disnakanlut Denpasar IGA Ngurah Raini menambahkan terdapat dampak positif dari memandulkan hewan. Selain untuk mengontrol populasi hewan liar, pemandulan juga akan menjadikan hewan peliharaan menjadi mudah gemuk. "Selain itu, anjing akan menjadi lebih jinak dan penurut," pungkasnya.