Teladan Gus Mus dan Islam sejuk di Indonesia
Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri memang patut diteladani. Meski dihina dengan kata-kata kasar Gus Mus tidak marah. Tak ada dendam, dia justru membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Awalnya Gus Mus melakukan kultwit di akun twitternya soal rencana demo 2 Desember.
Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri memang patut diteladani. Meski dihina dengan kata-kata kasar Gus Mus tidak marah. Tak ada dendam, dia justru membukakan pintu maaf selebar-lebarnya.
Awalnya Gus Mus melakukan kultwit di akun twitternya soal rencana demo 2 Desember. Dia menilai rencana pendemo melakukan salat Jumat di Jalan Sudirman-Thamrin merupakan bid'ah besar.
Rupanya kicauan ini mendapat berbagai reaksi. Salah seorang netizen Pandu Wijaya merespons dengan kata-kata tak pantas, apalagi ke seorang ulama. Badai kritik pun seketika menerpa karyawan PT Adhi Karya itu. Sadar di-bully Pandu mengunci akunnya.
Banyak followers menyarankan Gus Mus membuat laporan ke polisi dengan memakai Undang-Undang ITE. Sekali lagi Gus Mus tak terpancing. Dia tak ingin kasus itu diperpanjang sehingga makin gaduh.
PT Adhi Karya sendiri telah mengambil langkah tegas dengan memberikan surat peringatan III (SP3). SP3 ditandatangani oleh Project Manager di PT Adhi Karya Dr Ir Wikrama Wardana MM MPM. Namun Gus Mus punya pandangan lain. Dengan rendah hati dia meminta Pandu tak dipecat.
"Saya mohon jangan sampai si karyawan dipecat, sebagaimana usul sementara orang," kata pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang itu dalam akun facebooknya, Jumat (25/11).
Komisaris Utama PT Adhi Karya, Fadjroel Rahman juga meminta maaf atas ulah anak buahnya. Lagi-lagi Gus Mus memberi jawaban sangat menyejukan.
"Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," kata Gus Mus.
Pandu akhirnya memilih meminta maaf secara langsung kepada Gus Mus. Pandu tidak sendirian, dia didampingi sang ibu saat bertatapan langsung dengan Gus Mus.
"Alhamdulillah, dek @panduwijaya_ didampingi keluarga sudah sowan @gusmusgusmu dan meminta maaf langsung kepada beliau #indahnya," tulis GP Ansor Kraksaan dalam akunnya twitternya, Jumat (25/11).
Meski demikian, Gus Mus menyampaikan telah memberikan maaf sekalipun Pandu tidak datang ke kediamannya. "Dawuh beliau @gusmusgusmu "Saya sudah berjanji kepada diri saya bahwa saya telah memaafkan orang yang berbuat kesalahan seketika perbuatan itu dilakukan."
"Memaafkan itu indah, terima kasih kami kepada @gusmusgusmu yang telah banyak memberikan wejangan kepada kami."
Benar-benar menyejukkan.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan dengan Gus Mus? Tokoh yang hadir antara lain mantan Menteri Agama Lukmanul Hakim, sastrawan Goenawan Mohammad, Nong Mahmada, Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekasa, dan Prof Sulistyowati Irianto.
-
Apa yang dibahas oleh tokoh-tokoh nasional saat bertemu Gus Mus? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Kapan pertemuan tokoh nasional dengan Gus Mus berlangsung? Pada Minggu (12/11), para tokoh nasional dan lintas agama bersilaturahmi ke kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Ponpes Rudlotut Thalibin, Leteh, Rembang.
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Kapan Gibran bertemu Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
Baca juga:
Hina Gus Mus, karyawan Adhi Karya langsung diberi SP3
Gus Mus minta Adhi Karya tak pecat karyawan yang menghinanya
Sekjen PDIP: Penghinaan ke Gus Mus sangat tidak bisa diterima
Didampingi ibu, Pandu Wijaya sowan dan minta maaf pada Gus Mus
Tindakan dan ucapan Gus Mus yang bikin sejuk umat beragama