Teladani pahlawan, pelajar nonton film 'Battle of Surabaya'
Transformasi sejarah bisa dilakukan melalui pendidikan formal maupun nonformal seperti menonton bareng.
Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana ajak ratusan pelajar SMU nonton bareng (nobar) film Battle of Surabaya, Rabu (26/8). Hal itu ditujukan untuk meningkatkan semangat patriotisme generasi muda di Kota Pahlawan.
Menurut Whisnu, film karya anak bangsa yang menceritakan sejarah heroisme Kota Surabaya di masa perang kemerdekaan itu, sangat perlu ditonton oleh generasi-generasi muda zaman sekarang, khususnya anak muda di Kota Surabaya, yang dikenal pantang menyerah.
"Pemupukan semangat patriotisme yang digelorakan para pejuang kemerdekaan itu sangat penting untuk anak-anak muda sekarang. Dengan menanamkan semangat juang para pahlawan perang kemerdekaan sejak dini, akan menumbuhkembangkan semangat untuk mencintai bangsa dan negaranya. Apalagi di Kota Surabaya ini gudangnya para Pahlawan," terang Whisnu di sela nobar yang digelar di Bioskop Sutos Surabaya.
Untuk itu, dia berpendapat sangat penting mentransformasikan semangat juang yang dimiliki para pendahulu kepada generasi muda sekarang. "Transformasi sejarah bisa dilakukan melalui pendidikan formal maupun nonformal, seperti menonton bareng film Battle of Surabaya ini misalnya. Apalagi ini adalah karya anak bangsa sendiri," ucapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menganggap film Battle of Surabaya merupakan karya anak bangsa yang menceritakan kisah-kisah heroik Arek-Arek Suroboyo yang dipimpin Bung Tomo (Sutomo) untuk mempertahankan Kota Surabaya dari pasukan Sekutu saat Perang 10 November 1945.
"Saya pikir harus ada yang memulai untuk memupuk generasi muda. Kalau bukan kita-kita ini siapa lagi. Sejarah perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam mengukur penjajah akan terputus, jika tidak dikenakan secara terus-menerus kepada genarasi-generasi kita," paparnya.
Sementara itu, sebelum acara nobar Battle of Surabaya, para pelajar SMU Negeri komplek yang terdiri dari SMU Negeri 1, 2, 5 dan 9 berebut Salaman dan berfoto bersama Whisnu. Khususnya siswa-siswi SMU Negeri 9 yang ternyata mengidolakan Whisnu yang juga alumni sekolah tersebut.
"Saya memang alumni SMA 9, jadi mereka sudah familier dengan saya. Coba kalau ada Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) pasti tambah rame. Beliau kan juga alumni SMA komplek. Beliau alumni SMA 5-nya," ucap Whisnu sambil berkelakar.
Sebelum film diputar, Ketua DPC PDIP ini menyempatkan diri memberi wejangan kepada peserta nobar, agar meneladani semangat perjuangan Arek-Arek Suroboyo di masa perjuangan.
"Bung Karno, presiden pertama kita, itu juga arek Suroboyo. Beliau juga menaruh harapan besar kepada generasi bangsa," wejang Whisnu kepada peserta nobar.
"Seperti jargonnya. Beri saya (Soekarno) 10 pemuda, pasti akan kutaklukkan dunia. Ini artinya semangat kepemudaan jika dikobarkan dengan positif akan memberi manfaat besar. Jadi selamat menonton dan meneladani semangat Arek-Arek Suroboyo," pungkasnya.