Temuan Terbaru LPSK di Kasus Ferdy Sambo-Brigadir J
Temuan LPSK seputar pengakuan Bharada Eliezer dan dugaan pelecehan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang disebut-sebut jadi latar belakang penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat hingga tewas.
Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) membeberkan sejumlah temuan terbaru terkait kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, beberapa waktu lalu.
Temuan LPSK seputar pengakuan Bharada Eliezer dan dugaan pelecehan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang disebut-sebut jadi latar belakang penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat hingga tewas.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa saja yang ada dalam potret terbaru bersama Ferly Putra? Afdhal Yusman dan Choky Andriano, dua bintang Genta Buana yang masih bersinar di hati anak-anak 90-an. Mereka bersama Ferly Putra dalam potret terbaru ini.
-
Apa harapan Putri Candrawathi untuk TAS? Mama selalu berdoa agar mas Arka selalu bertumbuh menjadi anak yang sehat, panjang umur, bahagia selalu, diberikan yang terbaik sepanjang hidup Mas Arka dan kelak Mas Arka akan menjadi anak hebat yang tangguh dan membanggakan mama.
Berikut temuan LPSK yang dirangkum merdeka.com:
1. Bharada Eliezer akui Dikasih Ponsel oleh Ferdy Sambo
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan Bharada E mengakui ponselnya diganti Ferdy Sambo usai peristiwa penembakan Brigadir J.
"Iya diganti. Iya benar dikasih hp baru, Iphone. (Jenisnya) Saya gak tau jenisnya," kata Edwin.
Edwin tidak tahu maksud pemberian gawai baru tersebut. Namun yang jelas, selain Bharada E adapula Kuat Maruf, dan Bripka RR yang mendapatkan handphone tersebut.
"Diberikan oleh FS, ke Bharada E, KM dan RR," ucapnya.
Adapun, Edwin mengatakan jika usai diberikan handphone baru tersebut. Pihaknya masih mendalami terkait kemana gawai lama milik Bharada E yang diduga menyimpan sejumlah barang bukti.
"Enggak tahu (gawai lamanya). Nanti itu masih kami dalami," tuturnya.
2. Bharada E Akui Disodorkan Duit
Selain penggantian ponsel, Bharada E juga mengakui ia disodorkan sejumlah duit oleh Ferdy Sambo dan istrinya.
"Kan ketika pemberian hp itu ada ibu PC. Kan pemberian hp itu kan satu paket dengan pemberian amplop yang berisi uang. Tapi bukan diberikan, baru ditunjukan kepada masing ke Bharada E, RR, dan KM. Uang itu diduga, bukan mata uang rupiah," kata Edwin.
"Ya tapi dijanjikannya udah ditunjukin langsung ke depan orang-orangnya. Diserahkan buat dilihat, tapi kemudian ditarik lagi. Katanya dikasih kalau sudah SP3, dihentikan perkaranya" tambahnya.
3. Putri Candrawathi Diduga Sengaja Buka Kancing Piyama
Dalam rekaman CCTV rumah pribadi Ferdy Sambo, di Jalan Saguling, Jakarta Selatan terlihat Putri Candrawathi yang memakai piyama usai pulang dari tempat penembakan Brigadir J di rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.
Terkait baju piyama tersebut, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), mendapatkan dugaan bahwa baju tersebut memang telah disiapkan Istri Mantan Kadiv Propam, ketika hendak berangkat ke lokasi eksekusi Brigadir J.
"Iya (sudah disiapkan). Ya gini ajalah, pokoknya kami bahwa itu bagian dari perencanaan. Untuk konstruksi bahwa terjadi kekerasan seksual di duren tiga," kata Edwin.
Bahkan, Edwin menduga dari apa yang didapat pihaknya. Jika terekamnya Putri saat pulang ke rumah Saguling dengan piyama berwarna hijau yang terbuka kancingnya, bertujuan memperkuat terjadinya pelecehan sebagaimana rencana Ferdy Sambo.
"Kan termasuk kalau dilihat piyama itu kancingnya ada yang terbuka kan. Iya masuk (ke rumah), untuk memperkuat bahwa PC korban kekerasan seksual dari almarhum J," tuturnya.
4. Pertanyakan Putri Candrawathi Tak Langsung Lapor
Edwin Partogi mempertanyakan Putri Candrawathi tak langsung buat laporan usai dilecehan di Magelang.
"Ya kalau dia laporkan ke polisi, laporkan saja kan polisi datang," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu saat dihubungi merdeka.com, Senin (5/9).
Pasalnya, lanjut Edwin, apabila hal itu dilakukan ketika masih berada di Magelang, maka pihak kepolisian bisa dengan jelas membuktikan apakah benar terjadi pelecehan yang dilakukan Brigadir J sebagaimana pengakuan dari Putri.
5. Tak Ada Bukti Scientifik Pelecehan
Selanjutnya, LPSK menyayangkan tidak adanya bukti scientifik terjadinya pelecehan.
"Kalau polisi datang kan bisa dilakukan Visum et repertum. Kalau benar terjadi pencabulan atau pemerkosaan kan bisa dilampirkan dan dibuat visum sehingga ada bukti yang saintifik," ucapnya.
"Kalau sekarang kan tidak ada bukti saintifik atas peristiwa itu. Yang ada hanya klaim sepihak," tambah Edwin.
Padahal, Edwin mengatakan jika secara posisi Putri seharusnya tidak ada halangan apabila ingin melaporkan kasus dugaan pelecehan yang dialaminya oleh Brigadir J di Magelang.
"PC kan secara strata sosial punya kemampuan buat laporan di Magelang, baik di sini maupun di Magelang," tuturnya.
(mdk/rhm)