Tentara di Pulau Rondo kesulitan air bersih dan listrik
Padahal, air bersih dan listrik menjadi kebutuhan utama untuk aktivitas prajurit sehari-hari.
Anggota TNI yang sedang bertugas mengamankan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Pulau Rondo, Provinsi Aceh, mengalami kesulitan air bersih dan listrik.
Padahal, air bersih dan listrik menjadi kebutuhan utama untuk aktivitas prajurit sehari-hari.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara Panglima TNI melakukan perombakan struktur? Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan perombakan struktur di dalam jajaran TNI dengan melakukan rotasi.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang menjadi beban kerja para buruh di perkebunan karet Aceh Timur? Mereka bisa bekerja lebih dari 12 jam dan sangat memberatkan fisik para buruh. Mereka biasanya menyadap getah selama 5 jam, mengurus pohon karet muda selama 3 jam, dan mengolah lateks menjadi bahan karet yang memakan waktu 5 jam.
-
Kapan Sentral Telepon di Aceh dibangun? Melansir dari beberapa sumber, bangunan ini dibangun pada 1903 atau tepat pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Daudsyah (1874-1903).
Komandan Pleton (Danton) Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Rondo Lettu Mar Farizal di Sabang baru-baru ini mengungkapkan, air bersih dan listrik merupakan kebutuhan primer, namun di Pulau Rondo susah mendapatkannya.
Farizal menambahkan, di Pulau Rondo ada satu mesin penyulingan air yang disediakan, namun biaya operasionalnya sangat tinggi dan tidak sebanding dengan air yang dihasilkan. Malahan untuk memenuhi kebutuhan air jika hujan turun pihaknya harus menampung air hujan.
"Air yang dihasilkan dari mesin penyulingan sangat sedikit, dan tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari kami juga menampung air hujan untuk konsumsi sehari-hari," keluhnya.
Kemudian, lanjut Farizal, untuk kebutuhan energi listrik, sebelumnya ada solar cell (listrik tenaga matahari), tapi belakangan ini tenaga surya itu sudah rusak, dan kebutuhan listrik disana dibantu oleh tenaga surya milik navigasi, itu pun terbatas.
"Solar cell kita sudah lama rusak dan belum diperbaiki sampai sekarang. Syukur selama ini kebutuhan listrik dibantu oleh solar cell dari mercusuar milik navigasi," ucapnya seperti dikutip Antara.
Lebih lanjut dia menambahkan, secara keseluruhan luas Pulau Rondo 42 hektare. Dan letaknya pada titik koordinat 06.05.00 LU dan 095.07.00 BT.
Kota Sabang sendiri terdiri dari lima pulau di antaranya Pulau Weh, Rubiah, Seulako, Klan dan paling ujung Pulau Rondo yang jaraknya sekitar 15 mil atau 15,6 kilometer lepas pantai Kota Sabang.
(mdk/cob)