Terbakar dendam, nelayan di Cilacap habisi nyawa tetangganya
Pelaku diketahui kemudian berinisial SKR Als Kandar (48), nelayan warga Desa Jatisari Kedungreja Cilacap. Ia menetap di jalan Penyu Kelurahan Tegalkamulyan.
Melampiaskan dendam sebab acapkali diperas dan dianiaya, seorang nelayan di Cilacap menghabisi nyawa tetangganya sendiri. Jenazah korban oleh pelaku ditenggelamkan di bekas areal tambak dengan diikat batu sebagai pemberat.
Pelaku diketahui kemudian berinisial SKR Als Kandar (48), nelayan warga Desa Jatisari Kedungreja Cilacap. Ia menetap di jalan Penyu Kelurahan Tegalkamulyan.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Bagaimana kebakaran di Pelabuhan Cilacap menyebar? “Selain empat kapal besar itu, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang ikut terbakar.
-
Di mana kebakaran di Pelabuhan Cilacap terjadi? “Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Kapan kebakaran di Pelabuhan Cilacap terjadi? Pada Kamis (25/4) malam , kebakaran terjadi pada sejumlah kapal di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap.
-
Apa yang terjadi pada tanaman padi di Cilacap karena dampak kemarau? Kepala Bidang Tanaman Dinpertan Kabupaten Cilacap, Mlati Asih Budiarti, mengatakan bahwa luas tanaman padi yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap bertambah menjadi 1.010 hektare.
-
Bahan bakar ramah lingkungan apa yang diluncurkan di Cilacap? Pada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura. Jumlah bahan bakar yang diekspor mencapai 200.000 barel. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.
"Pelaku sudah mengakui semuanya dan memang sudah merencanakan membunuh korban," kata Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto saat press release di Mapolsek Cilacap Selatan Jumat (2/3).
Korban menurut pengakuan pelaku, sering mengambil barang miliknya. Bahkan sebelumnya pelaku sering dipukul dan diludahi oleh korban.
Pembunuhan dilakukan pada Jumat (19/1) sekitar pukul 18.30 WIB. Korban oleh pelaku dipukul menggunakan batang kayu. Setelah meninggal dunia dibungkus dengan jaring dan ditenggelamkan di bekas kolam dengan diberi batu sebagai pemberat.
Barang bukti berupa kayu, batu, jaring, pisau, gergaji dan tali yang digunakan untuk membunuh korban saat ini telah disita sebagai barang bukti. "Pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup" ujar Kapolres.
Pengungkapan kasus pembunuhan ini mulai terkuak pada Selasa (13/2) lewat penemuan mayat korban yang telah membusuk di bekas Tambak Ikan jalan Penyu Rt 01 Rw 01 Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi petugas akhirnya menangkap pelaku pada Senin (26/2). Ketika itu pelaku hendak pulang ke tempat tinggalnya di sekitar TKP di komplek bekas tambak ikan Jalan Penyu Rt 01 Rw 01 Kelurahan Tegalkamyulyan.
Baca juga:
Curiga kematian anaknya tak wajar, ibu asal Sidoarjo cari keadilan ke Polda Jatim
Polisi temukan motor pelaku pembunuhan Metha, ibu rumah tangga di Ngaliyan
Sering diejek pengangguran, motif suami bunuh istri pakai martil
2 Pembunuh driver taksi online di Semarang divonis 10 dan 9 tahun bui
Suami tega habisi nyawa istri pakai martil